Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Kecam Penutupan 6 Sekolah UNRWA oleh Israel di Yerusalem Timur

sri astuti Editor : Rendi MS - Jumat, 9 Mei 2025 - 13:13 WIB

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:13 WIB

43 Views

Sekolah UNRWA di kamp pengungsi Palesina di Rafa, Jalur Gaza. (Foto: Ahmad Khateib /Flash90)

Yerusalem, MINA – Gerakan Hamas mengecam keras aksi penjajah Israel yang menyerbu dan menutup enam sekolah milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem Timur yang diduduki.

Hamas menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan serangan langsung terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam pernyataan resmi pada Kamis malam (8/5), Hamas menilai aksi tersebut merupakan bagian dari perang sistematis Israel terhadap identitas dan keberadaan Palestina di Yerusalem.

“Ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus untuk memaksakan Yudaisasi penuh di kota tersebut,” kata pernyataan Hamas seperti dikutip Palinfo.

Baca Juga: Qatar: Upaya Gencatan Senjata di Gaza Terus Berlanjut

Gerakan itu mendesak PBB, lembaga-lembaganya, serta organisasi internasional lainnya untuk segera mengambil langkah konkret guna menghentikan pelanggaran tersebut dan menekan Israel agar membuka kembali sekolah-sekolah yang ditutup.

Hamas juga menyerukan perlindungan bagi lebih dari 800 siswa Palestina yang terdampak agar dapat kembali mengakses pendidikan.

Sebelumnya pada hari yang sama, otoritas Israel menutup enam sekolah yang dikelola UNRWA di Yerusalem Timur. Penutupan dilakukan setelah penggerebekan oleh polisi Israel yang memaksa siswa, guru, dan staf administrasi dievakuasi dari lokasi.

UNRWA menyatakan, tindakan Israel itu melanggar hak istimewa dan kekebalan PBB serta menyebabkan trauma bagi para siswa yang kini berisiko kehilangan hak atas pendidikan.

Baca Juga: Pasukan Israel Akui Bantai Warga Gaza Dekat Pusat Bantuan Selasa Pagi

“Kami terpaksa mengevakuasi demi keselamatan siswa,” ujar UNRWA dalam pernyataan persnya. Lembaga itu mencatat, lebih dari 550 siswa berusia 6 hingga 15 tahun tengah berada di sekolah saat penggerebekan terjadi.

Tahun ajaran di sekolah-sekolah UNRWA di wilayah itu dijadwalkan berlangsung hingga 20 Juni 2025.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Tembaki Ratusan Pencari Bantuan yang Kelaparan, 51 Syahid

Rekomendasi untuk Anda