Yerusalem, MINA – Gerakan Hamas mengecam keras aksi penjajah Israel yang menyerbu dan menutup enam sekolah milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem Timur yang diduduki.
Hamas menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan serangan langsung terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam pernyataan resmi pada Kamis malam (8/5), Hamas menilai aksi tersebut merupakan bagian dari perang sistematis Israel terhadap identitas dan keberadaan Palestina di Yerusalem.
“Ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus untuk memaksakan Yudaisasi penuh di kota tersebut,” kata pernyataan Hamas seperti dikutip Palinfo.
Baca Juga: Tambah Daftar Kematian Militer, Tentara Israel Bunuh Diri di Pangkalan Pelatihan
Gerakan itu mendesak PBB, lembaga-lembaganya, serta organisasi internasional lainnya untuk segera mengambil langkah konkret guna menghentikan pelanggaran tersebut dan menekan Israel agar membuka kembali sekolah-sekolah yang ditutup.
Hamas juga menyerukan perlindungan bagi lebih dari 800 siswa Palestina yang terdampak agar dapat kembali mengakses pendidikan.
Sebelumnya pada hari yang sama, otoritas Israel menutup enam sekolah yang dikelola UNRWA di Yerusalem Timur. Penutupan dilakukan setelah penggerebekan oleh polisi Israel yang memaksa siswa, guru, dan staf administrasi dievakuasi dari lokasi.
UNRWA menyatakan, tindakan Israel itu melanggar hak istimewa dan kekebalan PBB serta menyebabkan trauma bagi para siswa yang kini berisiko kehilangan hak atas pendidikan.
Baca Juga: Dilaporkan Keracunan Makanan, Netanyahu Absen Sidang Korupsi Lagi
“Kami terpaksa mengevakuasi demi keselamatan siswa,” ujar UNRWA dalam pernyataan persnya. Lembaga itu mencatat, lebih dari 550 siswa berusia 6 hingga 15 tahun tengah berada di sekolah saat penggerebekan terjadi.
Tahun ajaran di sekolah-sekolah UNRWA di wilayah itu dijadwalkan berlangsung hingga 20 Juni 2025.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: GMO: Lebih dari Satu Juta Anak di Gaza Terancam Kematian Massal