Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAMAS KECAM TUDUHAN HOLOCAUST NETANYAHU

Rudi Hendrik - Senin, 28 April 2014 - 13:27 WIB

Senin, 28 April 2014 - 13:27 WIB

356 Views

 Gaza City, 28 Jumadil Akhir 1435/28 April 2014 (MINA) – Gerakan perlawanan Palestina Hamas pada Ahad (27/4) mengecam upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menuduh penguasa Gaza melakukan Holocaust (pembunuhan massal).

Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, balik menuding bahwa tuduhan Netanyahu adalah upaya Israel menutupi “wajah buruk penjajahan dan kejahatannya” terhadap warga Palestina.

Dalam laporan terbaru, Perdana Menteri mengatakan bahwa Hamas “mencari sebuah Holocaust baru”, Demikian Kantor Berita Turki Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Penjajah Israel yang melakukan sebuah Holocaust terhadap rakyat Palestina,” tulis Abu Zuhri pada halaman Facebook-nya. “Laporan terbaru Netanyahu hanya upaya untuk menutupi kejahatan penjajahan terhadap rakyat Palestina.”

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

Di depan sekelompok anggota kabinet Israel pada Ahad, Netanyahu menuduh Hamas yang menguasai Jalur Gaza sedang mencoba untuk memulai aksi Holocaust lain.

Pernyataan Israel itu muncul satu jam sebelum Israel memperingati Hari Peringatan Holocaust tahunan.

Israel memulai peringatan tahunan Hari Peringatan Holocaust pada Ahad malam, memperingati peristiwa pembunuhan massal Nazi Jerman terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II (1939-1945).

Sebelumnya, Netanyahu menolak pernyataan simpati Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada keluarga korban Holocaust. Dia menganggap pernyataan tersebut sebagai aksi public relations yang bertujuan untuk mengundang simpati masyarakat internasional, Ma’an News melaporkan.

Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

Di hadsapan kabinetnya, Netanyahu mengatakan, Abbas harus lebih fokus untuk memilih antara perjanjian untuk membentuk pemerintah persatuan dengan Hamas atau melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel. (T/P09/EO2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

 

Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat  

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina