
Gaza
Pimpinan Hamas, Ismail Haniyah. (Foto : MEMO)" width="300" height="175" /> Perdana Menteri Pemerintah Gaza Pimpinan Hamas, Ismail Haniyah. (Foto : MEMO)Gaza, 29 Shafar 1436H/22 Desember 2014M (MINA) – Mantan Perdana Menteri Palestina dari Hamas, Ismail Haniyah meminta Mesir untuk menekan Israel mematuhi perjanjian genjatan senjata yang telah disepakati 26 Agustus lalu.
“Serangan udara Israel di Gaza selatan adalah suatu pelanggaran utama sejak Mesir mediasi perjanjian gencatan senjata,” kata Haniyeh, sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Senin.
Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan dua serangan udara di tanah kosong selatan wilayah kantong Palestina. Jumat, serangan pertama sejak 26 disepakatinya genjatan senjata.
Serangan menyebabkan pemadaman listrik di wilayah pemukiman terdekat serta kepanikan di antara warga sipil Palestina. Tidak ada korban dari serangan.
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Sementara itu, tentara Israel menyatakan bahwa serangan udara diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan roket ke Israel selatan Jumat.
Selama 51 hari serangan Israel terhadap Jalur Gaza meninggalkan sekitar 2.160 warga Palestina tewas dan lebih dari 11.000 lainnya terluka pada bulan Juli dan Agustus.
Serangan itu berakhir pada 26 Agustus setelah faksi Palestina menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di bawah mediasi Mesir. (T/P002/R03)
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Freedom Flotilla, Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional