Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan, Benjamin Netanyahu harus bertanggung jawab atas kelaparan yang menimpa sandera warga Israel di Jalur Gaza.
“Netanyahu melakukan kejahatan perang dengan membuat dua juta warga Palestina di Gaza kelaparan dan membuat para sandera warga Israel ikut kelaparan,” ujar pernyataan Hamas. Seperti disiarkan Quds Press, Sabtu (8/3) malam.
“Para sandera mengalami kelaparan yang sama seperti yang dialami rakyat kami,” lanjut pernyataan.
Pernyataan menambahkan, “Penjahat perang Netanyahu memikul tanggung jawab atas dampak kejahatan brutal pengepungan dan penutupan serta ketidakpeduliannya terhadap para tahanan di Jalur Gaza.”
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Naik Menjadi 48.458 Jiwa
Hamas menyerukan penghentian kejahatan brutal berupa kelaparan dan blokade yang dilakukan oleh pendudukan, dan meminta pertanggungjawaban para penjahat perang atas kejahatan mereka.
Sementara itu, Wali Kota Rafah Ahmed Al-Sufi memperingatkan tentang “bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi akibat menipisnya bahan bakar, mengingat penutupan jalur penyeberangan dan pencegahan masuknya bahan bakar selama tujuh hari berturut-turut.”
“Kelangkaan bahan bakar mengancam akan menghentikan layanan darurat dasar dan melumpuhkan kehidupan di kota yang dilanda bencana tersebut, yang 90% bangunannya telah dihancurkan oleh pendudukan, dan 60% tanahnya masih diduduki,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Rafah menghadapi ancaman eksistensial baru saat ini, yang akan mengakibatkan terhentinya pemompaan air dan terganggunya pengoperasian sumur.
Baca Juga: Rahasia Mulia Sahabatku
Ribuan pasien di Jalur Gaza juga menghadapi risiko kematian karena tidak menerima layanan medis yang mereka butuhkan, akibat kekurangan bahan bakar di rumah sakit di Jalur Gaza.
Pendudukan juga menutup akses penyeberangan Kerem Abu Salem di selatan Jalur Gaza selama tujuh hari berturut-turut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Bunuh 24 Jurnalis Perempuan selama Agresi di Gaza