Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Tawarkan Pembebasan Semua Sandera demi Gencatan Senjata Permanen

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

3 Views

Para pejuang Al-Qassam saat menjaga Lapangan Al Saraya di Kota Gaza saat pembebasan tiga sandera Israel. (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Hamas mengusulkan pembebasan semua sandera yang masih berada di Jalur Gaza sekaligus, sebagai ganti gencatan senjata yang langgeng dan penarikan penuh tentara Israel dari daerah kantong yang dikepung itu.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (19/2), Juru Bicara Hamas Hazem Qassem menguraikan visi Gerakan itu untuk tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata yang mencakup usulan pertukaran. Aljazeera melaporkan.

“Kami siap untuk tahap kedua di mana para tawanan akan dipertukarkan sekaligus, dengan kriteria mencapai kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza,” kata Qassem.

Hamas juga menolak seruan Israel untuk pelucutan senjata dan pemindahannya dari Jalur Gaza.

Baca Juga: Banyak Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Gaza, Jumlah Syuhada Hampir 48.300

“Syarat pendudukan untuk mengeluarkan Hamas dari Jalur Gaza adalah perang psikologis yang menggelikan, dan penarikan atau pelucutan senjata perlawanan dari Gaza tidak dapat diterima,” tambah Qassem.

Qassem juga menanggapi keputusan Hamas untuk menambah jumlah tawanan yang akan dibebaskan selama tawanan/">pertukaran tawanan berikutnya pada hari Sabtu, dari tiga menjadi enam.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya sehari sebelumnya dalam upaya yang jelas, untuk mempercepat pelaksanaan tahap kedua dari kesepakatan tersebut.

“Penggandaan jumlah tawanan yang akan dibebaskan dilakukan sebagai tanggapan atas permintaan dari para mediator, dan untuk membuktikan keseriusan kami dalam melaksanakan semua ketentuan perjanjian tersebut,” kata Qassem.

Baca Juga: Palestina Kecam Keputusan Fiji Buka Kedutaan di Yerusalem

Usulan tersebut muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara menentang pembebasan tawanan yang diambil dari Israel secara bertahap setiap pekan, dan setelah keluarga dari mereka yang masih tinggal di Gaza menyerukan agar mereka semua dibebaskan bersama-sama.

Percepatan pelaksanaan kesepakatan tersebut tampaknya juga dilakukan sebagai imbalan atas izin Israel, untuk membawa rumah mobil dan peralatan konstruksi ke Jalur Gaza yang hancur.

Pasukan Israel terus menutup perlintasan perbatasan yang vital selama genosida, mencegah masuknya pasokan dasar, serta bahan-bahan rekonstruksi.

Pekan lalu, Hamas mengancam akan menunda pembebasan, dengan alasan penolakan Israel untuk mengizinkan masuknya rumah mobil dan peralatan berat, di antara pelanggaran perjanjian lainnya, termasuk serangan terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Pasukan Israel Hancurkan Ratusan Rumah dan Toko Palestina di Tulkarm

Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.291 kematian dalam perang Israel di Gaza, sementara 111.722 orang terluka. Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan kini diduga telah syahid. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Palestina di Jenin, Tepi Barat Mengungsi karena Serangan Israel

Rekomendasi untuk Anda