Ramallah, 4 Sya’ban 1435/2 Juni 2014 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang didampingi oleh Perdana Menteri hasil rekonsiliasi Rami Hamdallah membacakan sumpah pada menteri menteri terpilih dan mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru Palestina. Demikian yang dilaporkan oleh koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
“Kami ucapkan selamat kepada rakyat Palestina di manapun berada atas pengumuman pemerintah nasional bersatu yang merupakan detik bersejarah, kesepakatan ini merupakan salah satu bentuk kesadaran yang bersejarah” kata Haniyah mengawali pidatonya di Gaza City.
Sementara itu mantan perdana menteri dari pemerintahan Hamas di Jalur Gaza mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Palestina atas terbentuknya pemerintahan tersebut.
Pada detik detik terakhir sebelum diumumkannya pemerintahan baru tersebut, terjadi perdebatan tentang kementerian urusan tahanan. Pihak Ramallah yang dipimpin Mahmoud Abbas menghapus kementrian tersebut, sementara Hamas menolak ide tersebut. Namun Haniyah menyatakan komitmennya terhadap kesepakatan rekonsiliasi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia juga menegaskan dukungannya meski dia tidak lagi memerintah. “Hari ini kami meninggalkan pemerintahan setelah 7 tahun kami menghadapi berbagai hal, ketetapan kami adalah “tidak akan runtuh kastil (kita) dan tidak akan tembus benteng kita” Kata Haniya menyikapi 7 tahun pemerintahannya.
Sementara itu Haniyah juga menyampaikan keberhasilan pemerintahan yang dipimpinnya selama tujuh tahun. “Kami telah berhasil menjaga lembaga /instansi-instansi dari keruntuhan. Dan kami mampu menjaga kehidupan yang layak bagi rakyat Palestina” tegasnya.
Dia juga mengingatkan kembali solidaritas yang besar dari bangsa arab dan umat Islam untuk Gaza dan juga mengingatkan para syuhada Freedom Flotilla dan seluruh pihak yang telah berandil untuk Palestina dan Gaza,” lanjutnya.
Haniyah juga menyampaikan keberhasilan pmerintahannya dalam menjaga keamanan dan pelanggaran hukum di Gaza. Pemerintah telah berhasil mengakhiri pelanggaran hukum, membuat Gaza aman dan stabil kecuali dari serangan Zionis” kata Haniya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Terkakhir Haniyah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Palestina selama di dalam pemerintahan.
“Kami meninggalkan pemerintahan namun tidak tanah air. kami akan meneruskan berkas rekonsiliasi dan terus bekerja sama dengan pemeritahan bersatu dalam mengatasi berbagai hambatan. Kami meminta maaf kepada seluruh warga palestina atas segala perlakuan kami terhadap kalian, kita akan tetap berjalan menuju tempat awal kita yaitu Al Quds dan pembebasan al Aqsa. Salam kami untuk negara negara Arab terutama Qatar dan Turki, tutup Haniyah.(L/P08/ K01/K02/K03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza