Hapus Akun Palestina, Facebook Minta Maaf

Al-Quds, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – mengeluarkan permintaan maaf telah menghapus akun dan halaman dengan dalih hasutan dari dan mengatakan akan segera mengembalikan setelah dilakukan penyelidikan terlebih dulu.

“Tim kami memproses jutaan laporan setiap minggu, dan kadang-kadang kita mendapatkan hal yang salah. Kami sangat menyesal tentang kesalahan ini,” kata juru bicara Facebook, demikian Al-Arabiya dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (27/9).

Penonaktifan terjadi pada pekan lalu, dan berlangsung selama beberapa hari. Tak ada alasan yang jelas soal penonaktifan itu.

Sumber Independent pada Senin (26/9) melaporkan, Facebook telah menangguhkan akun wartawan dan editor yang biasa menggugah berita-berita seputar Palestina, sebagai hasil dari kesepakatan baru antara perusahaan media sosial itu dengan Israel.

Dilaporkan pula bahwa menteri kehakiman Israel mengatakan, Facebook telah melakukan tindakan yang benar dengan menghapus halaman Palestina, termasuk halaman kantor berita Shehab dan Quds tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya.

Kampanye #FBCensorsPalestina

Aktifis dan jurnalis pro-Palestina di seluruh dunia memulai kampanye anti Facebook melalui pada Ahad (25/9), sebagai bentuk protes terhadap kerjasama media sosial raksasa itu dengan Israel terkait Palestina.

Peserta menggunakan hastag #FBCensorsPalestine mencapai lebih dari 300 juta pengguna.

Kampanye anti Facebook di Twitter berlangsung selama dua jam antara pukul 08.00-10.00, diselenggarakan oleh Quds Press, Electronic Intifada, kantor berita Shehab, QudsNet dan lain-lain.

Dalam sebuah pernyataan, penyelenggara kampanye mengatakan bahwa mereka memprotes kesepakatan antara Israel dan administrasi Facebook. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, Facebook akan menonaktifkan beberapa halaman Palestina.

“Kampanye kami akan berlangsung sampai tujuan kami tercapai dan memastikan hak kita untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak dihalangi,” tulis pernyataan itu.

Pemimpin Redaksi Quds, Mohamed Mansour mengungkapkan partisipasi agensinya dan mengatakan bahwa mengambil bagian dalam kampanye tersebut adalah dukungan untuk kebebasan berbicara dan kebebasan menyampaikan pendapat. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.