Harapan Baru Untuk Myanmar Di Masa Mendatang

U Htin Kyaw, Presiden Myanmar
U , Presiden

Oleh: Nur Rahmi, wartawan Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Tinggal menghitung hari, U Htin Kyaw secara resmi akan menjadi pemimpin negara Myanmar, yang  pertama kalinya dari kalangan sipil, setelah sejak 54 tahun terakhir negara itu dipimpin oleh Junta Militer.

Kepemimpinan Htin Kyaw dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang diketuai oleh Aung San Suu Kyi sangat dinanti dan diharapkan banyak orang untuk melakukan perubahan dan peningkatan kehidupan di Myanmar yang juga dijuluki Tanah Emas.

Menurut survei yang dilakukan oleh Merdeka Center dan Mizzima Media Group, sebanyak 62 persen dari responden percaya bahwa kepemimpinan tangan kanan dari Aung San Suu Kyi itu akan banyak membawa perubahan ke arah yang lebih baik di negara yang beribu kota Naypidaw tersebut.

Dalam pemungutan suara pada hari Selasa 15/33 lalu, Htin Kyaw memperoleh 360 suara dari 652 orang dari anggota parlemen, yang juga mencakup perwakilan militer yang secara otomatis sesuai Undang-Undang mengambil seperempat dari jumlah kursi di Parlemen.

Dalam pemiihan Presiden di Parlemen itu, calon dari kalangan militer, Myint Swe, hanya mendapat 213 suara dan akan menjadi wakil presiden pertama. Sementara itu rekan Htin Kyaw dari NLD, Henry Van Tio, hanya mendulang 79 suara sehingga dia harus puas menduduki pos wakil presiden kedua.

Sebanyak 71 persen responden optimis bahwa pemerintah baru akan mampu mengatasi isu-isu kunci dari ekonomi, infrastruktur, kesempatan kerja, perdamaian, ras dan agama, dan pendidikan.

Survei mencatat priortas yang diinginkan rakyat.  Di antaranya adalah pembangunan ekonomi dan infrastruktur (42 persen), ruang demokrasi yang lebih besar (16 persen), perbaikan pendidikan (9 persen), pemerintahan yang baik (8 persen), reformasi (7 persen) dan kesempatan kerja yang lebih (4 persen).

Menariknya, para responden menilai, 33 persen mengatakan lebih baik, 27 persen mengatakan agak lebih baik, 20 persen hampir sama, dan 10 persen mengatakan butuk atau agak buruk.

Sementara itu, kemenangannya dari partai NLD dari survei itu menyebutkan hanya 5 persen saja yang setuju bahwa kemenangan partai itu menguntungkan untuk minoritas Muslim yang tinggal di negara yang jumlah penduduknya mayoritas Budha. Meski 94 responden menerima bahwa semua warga negara harus memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama.

Mengenal Lebih Dekat

Parlemen Myanmar pada Selasa lalu (15/3) secara resmi memilih Htin Kyaw sebagai presiden pertama dari rakyat biasa untuk memimpin negara yang juga disebut dengan Burma. Meski dirinya bukan anggota parlemen, menjadi orang kepercayaan pimpinan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi, membawanya menjadi orang pertama di negara itu.

Bagaimana dia membawa negara yang memiliki luas 680 ribu km² dan dihuni oleh 50 juta jiwa tesebut? Agaknya kita harus mengetahu dan mengenal lebih dekat Htin Kyaw.

Htin Kyaw lahir pada 20 Juli 1946, di Kungyangon Township, Myanmar. Putra kedua dari  sastrawan dan mantan profesor Burma, Min Thu Wun yang juga seorang NLD, yang terpilih sebagai anggota Parkemen pada pemilu 1990 dari Kamayut Township, Yangon.

Htin KyawPengawal dekat Suu Kyi yang aktif menulis dengan nama pena Dala Ban telah mengarang buku yang terkenal di Myanmar tentang kehidupan ayaknya yang berjudul The Father’s Life: Glimpses of my Father (A Ba Bawa; A Ba Ah Kyaung; Te Se, Te Saung) dikenal sebagai pria pendiam.

Suami dari Su Su Lwin yang merupakan anak dari pendiri dan menjadi ketua Komite Hubungan Luar Negeri NLD itu pernah bersekolah di salah satu universitas Inggris dan meraih gelar M. Sc Ilmu Komputer di Universitas Rangoon pada 1974-1975.

Anggota Komite Eksekutif Daw Khin Kyi Foundation, sejak 2012 itu dikenal sebagai orang yang jujur dan loyal serta rendah hati dan mendapat dukungan oleh masyarakat Myanmar karena memiliki reputas yang kuat.

Ucapan Selamat

Seperti kebanyakan negara yang baru melakukan pemilihan presiden, Myanmar mendapatkan ucapan selamat dari beberapa negara tetangga.

Ucapan selamat juga disambut dengan harapan ada tindak lanjut kerja sama antara dua negara tersebut, tidak terkecuali Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana yang diberitakan oleh kantor berita Antara, mengucapkan selamat kepada U Htin Kyaw sebagai presiden terpilih.

“Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan selamat kepada Kyaw setelah terpilih sebagai presiden Myanmar,” katanya.

Jokowi menegaskan dalam akun twitternya akan meningkatkan kerjasama di berbagai sektor dengan myanmar.

Hal yang sama dilakukan oleh Presiden Singapura, dalam suratnya yang dikirim sehari setelah dia dilantik menjadi presiden.

“Saya ingin mengucapkan selamat terhangat saya pada pemilu sebagai Presiden Republik Uni Myanmar,” katanya.

Ucapan selamatpun diiringi dengan harapannya agar presiden Myanmar bisa mengunjungi Singapura.

Tidak ingin ketinggalan, ucapan selamat dari Perdana Menteri Shinzo Abe pun disampaikan untuk Htin Kyaw yang berharap sama seperti yang lainnya untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang erat antara Jepang dan Myanmar agar terus berlanjut.(P004/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.