Ramallah, MINA – Hari Anak Palestina diperingati 5 April ini, sementara pasukan pendudukan Zionis Israel masih terus menangkap dan memenjarakan anak-anak Palestina.
Sejak tahun 2015 terjadi 6.700 kasus penahaan anak-anak Palestina dan jumlahnya makin meningkat tiga bulan terakhir ini.
Klub Al-Asir dalam pernyataan menyambut Hari Anak Palestina hari ini, Ahad (5/4) sebagaimana Shehab News Agency melaporkan, pendudukan Zionis Israel terus menangkap anak-anak Palestina.
“Sekitar 180 anak-anak masih berada di dalam penjara, meskipun beberapa perintah berulang dan tuntutan untuk pembebasan mereka karena penyebaran infeksi virus Corona, yang dapat beresiko pada nasib mereka, sangat kecil kemungkinan untuk melindungi masa kecil mereka,” ungkap laporan tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Klub menambahkan yang terjadi kemarin di penjara Ofer bahwa administrasi penjara memutuskan mengkarantina dua anak di dalam penjara dari pada melepaskannya.
Klub Al-Asir menyerukan kepada semua otoritas internasional, yang dipimpin oleh United Nations Emergency Children’s Fund (UNICEF), agar segera intervensi untuk membebaskan tahanan anak-anak Palestina.
Menurut Klub, Pendudukan Zionis Israel terus membantah kebijakan untuk tidak menangkap anak-anak Palestina, padahal kenyataannya Zionis Irael tetap berusaha untuk merampok masa kecil mereka, mengancam nasib dan masa depan mereka.
“Zionis Israel menggunakan alat-alat kekerasan yang pada tingkatannya tidak berbeda dengan alat kekerasan pada tahanan orang dewasa. Dan itu sudah mereka lakukan sejak pertama kali penangkapan.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Pendudukan melakukan pelanggaran berat terhadap tahanan anak-anak, dari saat penangkapan dan penahanan mereka, yang bertentangan dengan apa yang disepakati dalam perjanjian-perjanjian untuk perlindungan anak-anak.”
Klub Al-Asir memaparkan, melalui penangkapan terorganisir, Zionis Israel melakukan penangkapan langsung dari rumah-rumah mereka di tengah malam, dibawa ke pusat-pusat penyelidikan dan penahanan, dan mengurung mereka tanpa makanan atau minuman. Selama berjam-jam.
Terhitung selama dua hari, Zionis Israel melakukan pelecehan verbal dan dengan kata-kata tidak pantas, mengancam dan mengintimidasi mereka untuk memperoleh pengakuan dari mereka di bawah tekanan dan ancaman, selain mendorong mereka untuk menandatangani pernyataan yang ditulis dalam bahasa Ibrani tanpa menerjemahkannya.
Zionis Israel menolak hak hukum bagi anak-anak Palestina untuk tidak melukai, menghadirkan orangtua dan pengacara selama interogasi.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Klub dalam pernyataannya membeberkan selanjutnya, sejak awal tahun 2020, masalah tahanan anak-anak telah menjadi transformasi berbahaya, yang telah dipaksakan oleh administrasi penjara pendudukan.
Pemindahan tahanan anak-anak tanpa pemberitahuan dari penjara Ofer ke Penjara Damoun, di mana anak-anak yang dipindahkan menjadi sasaran serangan dan penindasan, mengisolasi sejumlah dari mereka, mengancam dan menahan mereka dalam kondisi yang tidak memenuhi syarat minimum untuk kehidupan manusia, menjatuhkan hukuman pada mereka dan menolak kunjungan keluarga mereka.
Klub juga mengungkapkan, data tahanan anak-anak Palestina di penjara pendudukan Zionis Israel yaitu, tahanan anak-anak tetap di tiga penjara, Ofer, Majdou, dan Damoun.
Sejak 2015, lebih dari 6.700 kasus penahanan anak-anak Palestina, dan tercatat kasus penangkapan anak tertinggi terjadi dalam tiga bulan terakhir. Pada tahun 2015 juga tercatat jumlah menangkapan mencapai 2000 kasus, yang sebagian besar terkonsentrasi di Yerusalem. (T/R12/P1).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA).