Jakarta, 22 Jumadil Akhir 1436/11 April 2015 (MINA) – Sebanyak 43 WNI evakuasi dari Yaman kembali ke tanah air, Sabtu, menggunakan penerbangan komersil QR 956, dengan jadwal ketibaan pukul 15.15 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
“Dengan ketibaan tersebut, maka total WNI yang telah dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 hingga hari ini berjumlah 1036 orang,” kata Kemenlu dalam pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dinyatakan, keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian Barat Yaman sekitar kota Aden dan Sana’a, masih memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas. Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi.
Sebagaimana diketahui,Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Tim terpadu ke Yaman dan Salalah, Oman, untuk melakukan intensifikasi evakuasi WNI termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa dari Djibouti.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Tim terdiri dari 48 personil meliputi unsur Kementerian Luar Negeri sebanyak 19 orang, TNI AU sebanyak 21 orang, Polri sebanyak 7 orang, dan BIN sebanyak 3 orang.
Tim yang ditugaskan di Hudaydah, Tarim, Al-Mukalla, Aden (Yaman) serta Salalah (Oman) dan Djibouti terusmelakukan pendataan dan pendekatan kepada otoritas terkait serta memantau situasi untuk selanjutnya melakukan evakuasi keluar Yaman, tambah pernyataan.
Di samping itu, Tim Evakuasi di wilayah Yaman Selatan masih terus menjajaki ketersediaan kapal dari Djibouti untuk menjemput WNI yang ada di Kota Aden, mengingat banyak kapal yang takut berlabuh ke kota tersebut dikarenakan kondisi keamanan tidak stabil.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Indonesia menyesalkan kembali terjadinya korban sipil dalam pertikaian di Yaman. Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing.
Menlu RI, Retno Marsudi, telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman.
Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Wakil Tetap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.
Hingga kini, masih terdapat sejumlah WNI yang berada diberbagai penampungan/safe house dan menunggu evakuasiselanjutnya dengan rincian di Sana’a 58 orang, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang, dan Aden 111 orang.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Pemerintah Indonesia terus meminta agar seluruh WNI di Yaman bersedia untuk dievakuasi selama masih memungkinkan, sebelum situasi semakin memburuk. Pemerintah juga meminta keluarga WNI yang ada di Indonesia mendorong keluarganya di Yaman untuk bersedia dievakuasi.(L/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045