Beirut, MINA – Para pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan-jalan ibu kota Lebanon pada Ahad (9/8), hari kedua berturut-turut, bentrok dengan pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Aksi demonstran mengecam pemerintah yang bangkrut, mata uang yang hampir tidak berharga dan jutaan orang Lebanon menganggur. Al Jazeera melaporkan.
Aksi dipicu pascaledakan yang menghancurkan pelabuhan utama bagi negara yang sangat bergantung pada impor pangan.
Sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat ledakan Beirut.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Lebanon juga menjadi rumah bagi 1,5 juta pengungsi Suriah.
Sedikitnya 158 orang tewas dalam ledakan hari Selasa itu dan lebih dari 6.000 lainnya luka-luka. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel