Hebron, MINA – Pasukan Israel menahan sejumlah guru Palestina di Masafer Yatta, Hebron di hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru.
“Para guru dan delegasi dari kementerian pendidikan pergi ke sekolah tersebut untuk membuka tahun ajaran baru, tetapi pasukan Israel malah menahan mereka selama satu setengah jam lebih sehingga mereka terlambat datang,” kata Nidal Younis, walikota Masafer Yatta kepada The New Arab, Selasa (30/8).
Para guru tersebut mengajar di dua sekolah yang berlokasi di desa Jinba dan Fakheet dengan jumlah siswa sekitar 100 orang dari 13 desa.
Kedua sekolah tersebut dan 32 bangunan lainnya terancam dihancurkan karena dianggap didirikan tanpa izin otoritas pendudukan Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Namun sayangnya, pengadilan Israel malah menolak banding yang diajukan oleh masyarakat Masafer Yatta. Padahal, mereka sendiri yang mempersulit warga Palestina untuk mendapatkan izin.
Selain itu, Israel juga berencana untuk mengusir sekitar 1.200 warga Palestina dari wilayah tersebut dan tindakan itu dianggap “kejahatan perang” oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Puluhan anggota parlemen Amerika Serikat pun turut meminta agar pengusiran warga Palestina dari Masafer Yatta dihentikan. (T/ri/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel