Beirut, MINA – Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri memperingatkan Hizbullah agar tidak mencampuri konflik regional di Timur Tengah.
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan Dewan Tinggi Islam pada Sabtu (25/11), Hariri menekankan bahwa Lebanon berisiko terseret ke dalam kekacauan konflik tersebut.
Ia mengatakan, penundaan pengunduran dirinya atas permintaan Presiden Michel Aoun bertujuan mendiskusikan dan menegosiasikan tuntutan pokok agar Lebanon tetap netral dan menjauhi konflik dan perang di kawasan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Seperti yang telah kami umumkan sebelumnya dalam beberapa kesempatan, kami tidak akan menerima posisi Hizbullah yang mempengaruhi saudara Arab kami atau menargetkan keamanan dan stabilitas negara mereka,” tambahnya. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Hariri adalah seorang politisi dan sekutu lama Arab Saudi. Pemerintah Riyadh akhir-akhir ini mengecam posisi Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon dan keteribatannya di perang Suriah dan Yaman.
Namun, Hizbullah membantah keterlibatannya di Yaman, tempat koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi pemberontak Houthi.
Hizbullah adalah sekutu utama Iran, negara yang menjadi lawan utama Saudi dalam berebut pengaruh di kawasan tersebut. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)