Jakarta, 4 Rajab 1436/23 April 2016 (MINA)- Salah satu poin yang dihasilkan dari Konferensi Parlemen Asia-Afrika, yaitu mengutuk keras seraya menuntut agar Israel membebaskan tahanan parlemen Palestina yang ditangkap secara semena-mena dan tanpa proses peradilan yang memadai.
Konferensi Parlemen Asia-Afrika untuk yang pertama kalinya secara resmi ditutup oleh Ketua DPR RI Setya Novanto.
Konferensi Parlemen Asia-Afrika yang berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, di mulai Kamis (23/4) pagi sampai malam yang dihadiri oleh 33 negara,melalui 30 parlemen dan tiga perwakilan.
Berikut beberapa poin yang dihasilkan dari Konferensi Parlemen Asia-Afrika. Pertama, peserta Konferensi Parlemen Asia-Afrika menyepakati untuk memperkuat peran parlemen dalam rangka kerjasama selatan-selatan dan promosi perdamain dan kemakmuran dunia.
Baca Juga: Hamas Rilis Video Sandera Guy Gilboa-Dalal dan Alon Ohel
Kedua, peserta menyepakati untuk meneguhkan komitmen Dasasila Bandung dengan semangat solidaritas, persahabatan dan kerjasama. Komitmen ini akan terus dirajut di antara pemerintah dan parlemen negara Asia-Afrika guna memecahkan masalah global yang menjadi keprihatinan bersama.
Ketiga, Konferensi Parlemen Asia-Afrika menegaskan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan Kedaulatan wilayahnya sesuai tahun 1967.
Keempat, menegaskan komitmen parlemen negara-negara Asia-Afrika untuk terlibat sedini mungkin dalam agenda pembangunan global Sustainable Development Goals (SDGs). Keenam, sebagai Upaya mewujudkan kerjasama Asia-Afrika ke depan, Konferensi Parlemen Asia-Afrika mendukung ide pembentukan Asia Afrika Parliamentary Group. (L/P010/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF Peringatkan Warga Palestina di Tepi Barat Hadapi Risiko Pembersihan Etnis