Hasil Studi: India Mampu Produksi Ratusan Bom Nuklir

Islamabad, 26 Muharram 1438/27 Oktober 2016 (MINA) – Sebuah studi baru oleh think-tank mengklaim memiliki kemampuan memproduksi antara 356 dan 492 bom nuklir.

Penelitian yang berjudul Indian Unsafeguarded Nuclear Program” itu muncul di tengah meningkatnya permusuhan antara India dan Pakistan, yang telah mengakibatkan jatuhnya korban tewas di sepanjang wilayah perbatasan yang membelah Kashmir.

Diterbitkan pada Senin oleh Institut Studi Strategis Islamabad (ISSI) dan ditulis oleh empat sarjana nuklir, studi ini menyatakan bahwa perkiraan sebelumnya mengenai kemampuan nuklir India telah terlalu konservatif.

“Sebuah studi penelitian terobosan mengungkapkan, India sudah memiliki materi yang cukup dan kapasitas teknis untuk membuat 356-492 bom nuklir,” kata ISSI dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan International Business Times, Rabu (26/10).

“Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa studi sebelumnya yang mengambil pandangan yang jauh lebih sederhana soal potensi produksi bom nuklir India,” pernyataan itu menegaskan.

Seperti Pakistan, India bukan negara pihak pada Traktat Nonproliferasi Nuklir PBB.

Studi ini menegaskan, program nuklir Delhi saat ini yang terbesar dari semua peserta penandatangan perjanjian 1956 itu, yang salah satu mandatnya untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.

“Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang riwayat, ukuran, tingkat, dan kemampuan sebenarnya dari aspek-aspek berbeda dari program nuklir India yang kompleks, yang disimpan oleh New Delhi di luar jangkauan Badan Energi Atom Internasional (IAEA),” ujar ISSI.

“Ini termasuk bukti kuat bahwa India memiliki program nuklir tidak dalam pengawasan terbesar dan tertua di lingkup seluruh dunia berkembang dan di antara negara-negara bukan pihak Traktat Nonproliferasi Nuklir (NPT),” kata lembaga itu.

India secara resmi memiliki antara 100 dan 120 hulu ledak nuklir, hampir persis dengan perkiraan Pakistan antara 110 dan 130, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Soal kemampuan nuklir ini pula yang telah memicu kekhawatiran selama meningkatnya ketegangan antara New Delhi dan Islamabad akhir-akhir ini.  Dua tetangga itu telah terlibat dalam tiga perang, dua di antaranya terkait sengketa wilayah Kashmir.

“Kami belum menyimpan perangkat-perangkat yang kami miliki seperti yang pernah dipamerkan,” kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dalam sebuah wawancara televisi bulan lalu. “Tapi kalau keselamatan kami terancam, kami akan memusnahkan mereka (India),” katanya. (P022/R01)

 

Sumber-sumber:

 

 

 

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.