Jakarta, MINA – Kelompok Hezbollah mengaku bertanggung jawab atas serangan drone (pesawat tanpa awak) ke rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, Israel Utara, Ahad (20/10).
Juru bicara Hezbollah, Mohammed Afif, mengatakan kelompok itu bertanggung jawab penuh atas serangan pada 19 Oktober yang menargetkan rumah “penjahat perang dan pemimpin fasisme Zionis, Netanyahu,” demikian dikutip dari Anadolu.
Kantor Netanyahu mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel itu dan keluarganya sedang tak berada di lokasi saat serangan.
“Israel tidak mematuhi etika perang, dan kami menganggapnya bertanggung jawab atas keselamatan tahanan kami yang berada dalam tahanannya,” kata Afif.
Baca Juga: Trump Ancam Kenakan Tarif 100% Jika Negara BRICS Beralih dari Dolar
Ia menyebut AS sebagai “mitra dalam agresi Israel” terhadap Lebanon dan “bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang menargetkan rakyat kami.”
Israel telah melancarkan serangan udara secara besar-besaran ke Lebanon sejak 23 September dan telah membunuh 2.500 orang dan 11.600 terluka dalam serangan Israel ke negara itu. [Ft]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korut Tegaskan Dukungan kepada Rusia dalam Menghadapi Ukraina