Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menerima hibah 20 unit (oxygen concentrator) konsentrator oksigen dari Tanoto Foundation pada Senin (20/9) di Jakarta.
Penyerahan hibah ini dilakukan secara simbolis oleh Head of Development Leadership and Scholarship Tanoto Foundation, Aryanti Safitri diterima oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani mewakili Kemdikbudristek.
“Dengan segala kerendahan hati, Tanoto Fondation menyerahkan hibah 20 unit konsentrator oksigen kepada Kemdikbudristek, sebagai bentuk kolaborasi peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta upaya antisipatif dan mitigasi dalam penangangan pandemi”, jelas Aryanti Safitri.
Menanggapi itu, Paristiyanti Nurwardani memberikan apresiasi terhadap Tanoto Foundation atas penyerahan hibah tersebut.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Apresiasi dan penghargaan kepada Tanoto Foundation. Penyerahan hibah ini merupakan bentuk ekspresi Tanoto Foundation yang senantiasa menyampaikan berbagai macam bantuan baik berupa infrastruktur maupun saranan penunjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan dan kesehatan,” jelas Paris.
Lebih lanjut Paristiyanti menjelaskan bahwa amanah konsentrator oksigen ini akan disalurkan ke Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Swasta sebagai ujung tombak dalam penanganan pandemi.
“Hibah oksigen konsentrator ini akan kami salurkan ke rumah sakit pendidikan PTN dan sebagian ke rumah sakit pendidikan PTS,” jelas Paris.
Senada dengan Paristiyanti, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang/Jasa Kemdikbudristek Triyanto menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan hibah konsentrator oksigen Tanoto Foundation melalui Satuan Tugas Satuan Pendidikan Aman Bencana (Satgas SPAB) ke berbagai rumah sakit pendidikan negeri maupun swasta yang telah ditunjuk. Selain itu Kemdikbudristek akan memastikan bahwa konsentrator ini dioperasikan dan dirawat oleh personel yang ahli.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Akan kami pastikan alat konsentrator oksigen ini dioperasikan oleh ahlinya dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat”, jelas Triyanto. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru