Oleh Rohmah Solihah, Aktivis Muslimah Learning Center (MLC) Ciamis, Jawa Barat
HIJAB telah Allah perintahkan secara jelas dalam Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan di dalam Surat Al-Ahzab ayat 59 Allah:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan perempuan beriman, agar mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali dan tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 59).
Baca Juga: Ketika Jodoh Tak Kunjung Datang, Tapi Usia Terus Bertambah
Pada ayat lain disebutkan, Surat An-Nur ayat 31:
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ …
Artinya: “Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…” (Q.S. An-Nuur [24]: 31).
Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa hijab bukan sekadar menutup kepala, tapi menjaga aurat dengan penuh kesadaran. Ia wujud cinta, bukti taat, sekaligus pelindung dari fitnah zaman.
Baca Juga: Muslimah Pilar Umat
Karena itu, hijab bukan sekadar tradisi atau simbol budaya. Ia merupakan bentuk ketaatan perempuan muslimah kepada Tuhannya, sebagai pelindung kehormatan dan penjaga fitrah.
Terlebih dalam dunia yang semakin bebas, hijab hadir bukan untuk mengekang, tapi untuk menjaga kemuliaan diri dan menjadi bukti nyata keimanan.
Hijab pada hakikatnya bukanlah sekadar lembaran kain. Namun ia adalah perintah dari Allah, penjaga kehormatan perempuan, dan pelindung diri dari dunia yang penuh dengan kemaksiatan.
Saat seorang muslimah mengenakannya, ia sebenarnya sedang berbisik lembut kepada semesta, “Aku memilih ridha Allah, bukan tepuk tangan manusia.”
Baca Juga: Hijabmu Menjagamu, Tapi Hatimu Jangan Lupa Dijaga Juga
Hijab tak pernah menjadi penghalang ilmu, prestasi, atau mimpi. Ia justru menegakkan kemuliaan fitrah, menyampaikan pesan bahwa nilai seorang perempuan bukan terletak pada tubuhnya, melainkan pada iman dan takwanya.
Hijab adalah cahaya yang menuntun langkah dalam gelap zaman, hiasan jiwa yang menjaga kemurnian rasa dan bukti bahwa kecantikan sejati lahir dari hati yang tunduk pada Ilahi.
Karenanya, hijab bukan hanya kain, tapi konsep hidup, Hijab adalah pernyataan diri yang lahir dari keimanan. Hijab mencerminkan orientasi hidup yang berpijak pada nilai ilahiah, bukan dorongan duniawi.
Dengan memakai hijab, membimbing perempuan dalam bersikap, menjaga integritas dalam interaksi, dan menegaskan batas yang patut dihormati.
Baca Juga: Resolusi Tahun Baru Hijriyah Untuk Muslimah: Bulan Muharram untuk Berbenah
Tanpa perlu banyak kata, hijab menyampaikan prinsip, menumbuhkan rasa cukup, dan menjadi bentuk penghambaan yang tenang dan sadar.
Jelaslah bahwa hijab adalah identitas muslimah. Hijab menegaskan siapa diri seorang muslimah. Hijab bukan aksesoris, melainkan penanda arah hidup yang dilandasi keimanan.
Oleh karena itu, perempuan yang mengenakannya menunjukkan ketegasan prinsip, menjaga diri tanpa kehilangan ruang untuk tumbuh dan berkontribusi.
Lebih dari tampilan, hijab mencerminkan komitmen untuk hidup selaras dengan nilai yang suci dan tak tergoyahkan.
Baca Juga: 9 Kiat Efektif untuk Orang Tua dalam Menyambut Tahun Ajaran Baru
Hijab melindungi bukan membatasi
Jka dilihat dari fungsinya, hijab bukanlah sekat pembatas, tapi penjaga kemuliaan. Ia memberi batas yang jelas antara kehormatan dan eksploitasi, tanpa menghalangi ruang gerak perempuan.
Dalam diamnya hijab berbicara tentang pilihan sadar untuk menjaga diri dari hal-hal yang melemahkan harga diri. Ia hadir sebagai pelindung dari pandangan yang tak layak dan ajakan yang menyesatkan.
Maka, memakai jilbab janganlah dijadikan beban, tapi memakai hijab adalah bentuk keberanian. Berhijab menunjukkan bahwa seorang muslimah mampu tetap kuat tanpa harus menanggalkan prinsip yang ia yakini.
Baca Juga: Tak Akan Kutukar Iffahku dengan Like dan Followers!
Karena itu, wahai kaum muslimah, jadikanlah dengan memakai hijab sebagai wujud cinta yang tulus kepada Allah. Ia dipilih bukan untuk terlihat berbeda, tetapi sebagai bentuk penghambaan yang penuh kesadaran.
Keputusan berhijab lahir dari iman, bukan dari tekanan lingkungan atau warisan budaya. Ia dijalani karena keyakinan, bukan sekadar kebiasaan.
Dalam hijab, tersimpan tekad untuk taat meski tidak selalu mudah. Itulah bukti bahwa cinta sejati kepada Allah diwujudkan dalam ketaatan, bukan sekadar ucapan.
Selain itu, hijab tidak mengurangi potensi perempuan. Berhijab justru menguatkan karakter dan memberi arah dalam menjalani peran secara utuh. Dengan berhijab, seorang muslimah mampu menorehkan prestasi di ruang akademik, sosial, maupun profesional tanpa meninggalkan keyakinannya.
Baca Juga: Jejak Iman dalam Rumah Tangga: Belajar dari Keluarga Hajar dan Sarah di Hari Raya Qurban
Dengan penampilan terjaga ia tetap bisa menjadi inspirasi, mengambil keputusan besar, dan memberi dampak positif bagi sekitarnya.
Hijab menguatkan hati dan harga diri
Ketahuilah wahai kaum muslimah, hijab itu menguatkan hati dan menjaga harga diri. Hijab menjadi pelindung batin yang menumbuhkan rasa aman dan keyakinan pada jati diri. Di tengah arus yang mengaburkan batas, hijab melatih keteguhan untuk tetap memilih jalan yang bersih dan terarah.
Dengan hijab, seorang Muslimah mampu menjaga diri tanpa kehilangan martabat atau arah hidup.
Baca Juga: Bidadari Dunia: Menjadi Muslimah Tangguh di Zaman Penuh Ujian
Hijab adalah bentuk kemuliaan yang lahir dari iman, bukan sekadar penutup, tapi pernyataan cinta kepada Allah. Kenakan hijab dengan keyakinan, rawat dengan ilmu, dan niatkan semata karena-Nya, sebab ketaatan yang tulus selalu lebih indah daripada penilaian dunia.
Mari teguhkan hati, kuatkan langkah, dan jadilah muslimah yang menjaga diri bukan karena aturan manusia, tapi karena cinta kepada Tuhan semesta alam. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tips Islami Menjadi Istri Idaman: Menyentuh Surga Lewat Cinta dan Taqwa