Tel Aviv, MINA – Banyak tentara Zionis Israel mengalami gangguan mental akibat perang di Jalur Gaza, sehingga psikiater Israel berbondong-bondong memilih kabur ke Inggris menghindari beban kerja semakin meningkat.
Kondisi ini membuat Zionis Israel semakin terpojok seusai banyaknya tentara Israel yang mengalami gangguan mental, yang membuat psikiater Israel memilih kabur dari Israel menghindari beban kerja, demikian dikutip dari Almayadeen Net.
Seiring bertambahnya jumlah tentara yang stres, justru psikiater Israel meninggalkan negaranya dan bertolak ke Inggris. Kondisi itu terjadi lantaran mereka menolak mengobati tentara Israel yang stres.
Sistem layanan kesehatan mental di “Israel” semakin merosot. Dilaporkan lusinan psikiater Israel berbondong-bondong berangkat ke Inggris.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mereka memilih kabur dari Israel untuk menghindari beban kerja yang semakin meningkat. Adapun para psikiater ini bekerja di sistem kesehatan mental masyarakat Israel.
Tak main-main, layanan pertolongan pertama Emosional Israel (ERAN) melapokan lonjakan permintaan pengobatan psikologis.
Tercatat ERAN menerima permintaan pengobatan sebanyak 100 ribu. Bukan hanya dari tentara Israel, namun warga Zionis pun banyak yang mengalami gangguan mental akibat perang dengan Hamas.
Menurut jajak pendapat pada 23 Desember, kesehatan mental warga Israel lebih buruk dari sebelumnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pekan lalu, kepala klinik kesehatan mental sampai harus mengirim surat ke Pengawas Keuangan Negara Matanyahu Englman. Dalam surat tersebut, dituliskan sistem kesehatan mental Israel hampir mengalami kehancuran total. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka