Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HMI Bantah Picu Kerusuhan

habibi - Sabtu, 5 November 2016 - 10:21 WIB

Sabtu, 5 November 2016 - 10:21 WIB

525 Views ㅤ

Foto: Royhanul Iman/MINA

Jakarta, 5 Shafar 1438/5 November 2016 (MINA) – Aksi Damai 4 November yang menuntut keadilan hukum berujung menjadi kerusuhan, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dianggap sebagai pemicu kekisruhan.

Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir membantah bahwa kericuhan itu diawali dari anggota HMI yang ikut unjuk rasa. Menurutnya, menjelang berakhirnya unjuk rasa, posisi massa HMI berada di bagian paling depan dan akan mundur menunggu masa bagian belakang membubarkan diri.

“Posisi kami berada di bagian paling depan, di belakang kami ada massa. Kami maju nggak bisa, mundur nggak bisa. Saya bilang ke teman-teman untuk tenang dulu,” kata Mulyadi melalui siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Jakarta, Sabtu (5/11) dinihari.

Berikut klarifikasi lengkapnya:

Baca Juga: Saudi Luncurkan Platform Nusuk, Kemenhaj Siapkan Integrasi Sistem untuk Umrah Mandiri

Assalamu’alaikum..wr..wb.

Salam perjuangan…
Alhamdulilah.. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menggerakkan ummat Islam Indonesia pada hari ini, sehingga semenjak pagi hari masyarakat berbondong-bondong datang ke istana negara.

Begitupun dengan kader Himpunan Mahasiswa Islam, generasi muda Islam yang tidak  lepas dari perjuangan demi tegaknya keadilan.

Semula aksi berjalan dengan damai  dan tertib, hanya ada keributan-keributan kecil sampai terdengar Adzan magrib. Namun, kami menyayangkan adanya tidakan-tidakan dari provokator yang tidak bertanggungjawab, sehingga terjadi Chaos antara peserta aksi dengan aparat kepolisian, dan lebih mengecewakan lagi karena HMI dituduh sebagai dalang kericuhan dan sebagai provokator.

Baca Juga: Kemenhaj Tetapkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji, Keberangkatan Dimulai 21 April 2026

Oleh karena itu, atas nama Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) perlu kami sampaikan beberapa hal diantaranya:

1. Bahwa benar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa menuntut penegakan hukum atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama pada tanggal 4 November 2016.

2. Masa aksi dari HMI berada pada posisi paling depan sebelah kiri jalan Merdeka Barat.

3. Masa aksi HMI datang jam 13.30 sampai magrib berjalan tertib dan damai, dan kita salat magrib berjamaah di jalan.

Baca Juga: BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Berawan, Warga Diimbau Siaga Hujan Lokal

4. Sesuai kesepakatan aksi HMI akan menarik diri bakda salat magrib, namun karena posisi HMI berada dibarisan paling depan, membawa mobil komando dan 1 mobil Innova, maka tidak dimungkinkan untuk mundur. Sehingga kita duduk-duduk di sekitar mobil menunggu aksi selesai.

5. Masa aksi HMI hanya beratribut bendera kecil dengan tiang bambu belah sepanjang 1,2m sehingga tidak mungkin menjebol barikade polisi.

6. Bahwa tidak benar ada benturan aksi antara masa HMI dan masa FPI.

7. Kericuhan terjadi Bakda isya yang dipicu oleh masa yang tidak dikenal oleh kader HMI dari mana asalnya dan siapa pemimpinnya masuk di barisan depan masa HMI kemudian ribut dengan aparat sampai akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata. Selanjutnya Aksi masa HMI membubarkan diri ke belakang dan tidak kembali lagi ke depan istana. Dan setelah itu baru terjadi kebakaran yang kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa yang terbakar.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Bertahan di Level Sedang, Warga Diimbau Tetap Waspada

8. Kami menyesalkan adanya kericuhan yang mewarnai aksi demonstrasi tanggal 4 November 2016.

9. Kami juga menyesalkan ucapan Kapolda Metro Jaya (Irjen. Irawan) yang menyatakan bahwa Kericuhan berasal dari HMI, dan HMI adalah provokator. Kami meminta Kapolda untuk melakukan klarifikasi dan minta maaf atas pernyataannya tersebut.

10. Kami mendukung usaha kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh dan lebih teliti pihak-pihak yang memicu kericuhan hingga menciderai aksi damai.

11. Kami meminta seluruh kader HMI untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pemberitaan media yang menyudutkan HMI.

Baca Juga: 34 Investor Tanam Modal Rp5 Triliun di Jateng

12. Sampai hari ini kami masih mendata jumlah total korban akibat terjadinya chaos, sementara yang teridentifkasi berjumlah 5 orang.

13. Kami mengucapkan terima kasih kepada kader HMI dan seluruh ummat Islam yang telah melakukan aksi bersama tanggal 4 November 2016. Tetap jaga semangat perjuangan.

Billahitaufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum..wr..wb.

Pengurus Besar
Himpunan Mahasiswa Islam

Baca Juga: Jembatan Weton Kulon di Kebumen Jateng yang Roboh Akibat Banjir 2022 Kini Kembali Berdiri

Mulyadi P. Tamsir (Ketua Umum)
Amijaya (sekretaris Jenderal).

(L/M09/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Peningkatan Curah Hujan Masuki Puncak Musim, Waspadai Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia
Indonesia