Jakarta, 5 Shafar 1438/5 November 2016 (MINA) – Aksi Damai 4 November yang menuntut keadilan hukum berujung menjadi kerusuhan, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dianggap sebagai pemicu kekisruhan.
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir membantah bahwa kericuhan itu diawali dari anggota HMI yang ikut unjuk rasa. Menurutnya, menjelang berakhirnya unjuk rasa, posisi massa HMI berada di bagian paling depan dan akan mundur menunggu masa bagian belakang membubarkan diri.
“Posisi kami berada di bagian paling depan, di belakang kami ada massa. Kami maju nggak bisa, mundur nggak bisa. Saya bilang ke teman-teman untuk tenang dulu,” kata Mulyadi melalui siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Jakarta, Sabtu (5/11) dinihari.
Berikut klarifikasi lengkapnya:
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Assalamu’alaikum..wr..wb.
Salam perjuangan…
Alhamdulilah.. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menggerakkan ummat Islam Indonesia pada hari ini, sehingga semenjak pagi hari masyarakat berbondong-bondong datang ke istana negara.
Begitupun dengan kader Himpunan Mahasiswa Islam, generasi muda Islam yang tidak lepas dari perjuangan demi tegaknya keadilan.
Semula aksi berjalan dengan damai dan tertib, hanya ada keributan-keributan kecil sampai terdengar Adzan magrib. Namun, kami menyayangkan adanya tidakan-tidakan dari provokator yang tidak bertanggungjawab, sehingga terjadi Chaos antara peserta aksi dengan aparat kepolisian, dan lebih mengecewakan lagi karena HMI dituduh sebagai dalang kericuhan dan sebagai provokator.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Oleh karena itu, atas nama Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) perlu kami sampaikan beberapa hal diantaranya:
1. Bahwa benar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa menuntut penegakan hukum atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama pada tanggal 4 November 2016.
2. Masa aksi dari HMI berada pada posisi paling depan sebelah kiri jalan Merdeka Barat.
3. Masa aksi HMI datang jam 13.30 sampai magrib berjalan tertib dan damai, dan kita salat magrib berjamaah di jalan.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
4. Sesuai kesepakatan aksi HMI akan menarik diri bakda salat magrib, namun karena posisi HMI berada dibarisan paling depan, membawa mobil komando dan 1 mobil Innova, maka tidak dimungkinkan untuk mundur. Sehingga kita duduk-duduk di sekitar mobil menunggu aksi selesai.
5. Masa aksi HMI hanya beratribut bendera kecil dengan tiang bambu belah sepanjang 1,2m sehingga tidak mungkin menjebol barikade polisi.
6. Bahwa tidak benar ada benturan aksi antara masa HMI dan masa FPI.
7. Kericuhan terjadi Bakda isya yang dipicu oleh masa yang tidak dikenal oleh kader HMI dari mana asalnya dan siapa pemimpinnya masuk di barisan depan masa HMI kemudian ribut dengan aparat sampai akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata. Selanjutnya Aksi masa HMI membubarkan diri ke belakang dan tidak kembali lagi ke depan istana. Dan setelah itu baru terjadi kebakaran yang kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa yang terbakar.
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana
8. Kami menyesalkan adanya kericuhan yang mewarnai aksi demonstrasi tanggal 4 November 2016.
9. Kami juga menyesalkan ucapan Kapolda Metro Jaya (Irjen. Irawan) yang menyatakan bahwa Kericuhan berasal dari HMI, dan HMI adalah provokator. Kami meminta Kapolda untuk melakukan klarifikasi dan minta maaf atas pernyataannya tersebut.
10. Kami mendukung usaha kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh dan lebih teliti pihak-pihak yang memicu kericuhan hingga menciderai aksi damai.
11. Kami meminta seluruh kader HMI untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pemberitaan media yang menyudutkan HMI.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
12. Sampai hari ini kami masih mendata jumlah total korban akibat terjadinya chaos, sementara yang teridentifkasi berjumlah 5 orang.
13. Kami mengucapkan terima kasih kepada kader HMI dan seluruh ummat Islam yang telah melakukan aksi bersama tanggal 4 November 2016. Tetap jaga semangat perjuangan.
Billahitaufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum..wr..wb.
Pengurus Besar
Himpunan Mahasiswa Islam
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Mulyadi P. Tamsir (Ketua Umum)
Amijaya (sekretaris Jenderal).
(L/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan