Bali, MINA – Proyek Pembangunan Hotel milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bekerja sama dengan pengusaha Indonesia Hary Tanoe Soedibjo di Bali telah menyebabkan kemarahan penduduk lokal karena berdampak buruk bagi lingkungan dan sumber air di Tanah Lot, Bali.
I Wayan Gede Eka Sudiartha, seorang juru mudi dan manajer proyek paruh waktu di desa ekowisata Nyambu di kabupaten Tabanan, Bali, menceritakan bagaimana ketergantungan para petani di desanya terhadap lahan dan suplai air.
“Saya khawatir jika semua sawah menjadi vila turis. Apa yang akan kita makan? Kita tidak bisa makan uang. Kita tidak bisa makan beton,” Kata Sudiartha kepada DW News dikutip MINA Sabtu (3/11).
Sementara itu, Komang Arya, seorang manajer program Bali Water Protection (BWP) mengatakan, perlu ada pengelolaan yang tepat untuk melindungi sumber daya alam di Bali.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
“Pulau kami merupakan daerah tropis. Bagaimana jika terjadi krisis air?. Kita punya masalah pengelolaan air karena belum adanya pemantauan penggunaan air tanah,” kata Ganaris.
Maraknya pembangungan hotel dan vila di Bali membuat warga takut kehilangan pekerjaan utama mereka yang notabene sebagai petani.
Ilmuwan Politeknik Denpasar juga mengatakan, dalamnya pengeboran sumur di hotel dapat menyebabkan kebocoran air asin di dalam tanah yang beresiko merusak pertanian penduduk sebagai lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sistem irigasi Subak di Bali telah menjaga sawah tetap subur selama berabad-abad. Tetapi aktivitas pariwisata mengancam pasokan air, dan proyek pembangunan hotel milik Trump yang baru bisa menjadi perusak keseimbangan yang sudah sempurna ini.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
Selama ribuan tahun, para petani telah menjaga sawah mereka agar tetap subur yang diakui oleh Badan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO )sebagai Warisan Dunia.
Pihak hotel sendiri belum menanggapi masalah ini untuk meminimalkan dampak pembangunan terhadap lingkungan dan pasokan air. (T/Sj/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel