Sanaa, MINA – Kelompok militan Houthi pada hari Senin (28/5) mengatakan, seorang komandan salah satu batalyon elitnya di Brigade Al-Hussein yang dilatih oleh para ahli Pengawal Revolusi Iran telah meninggal.
Aktivis Houthi yang menyesalkan kematian Yahya Abdel Jabar al-Shami, komandan batalion Al-Abbas di Brigade Al-Hussein, di jejaring media sosial dan memposting fotonya mengatakan, dia dibunuh di pantai barat dan telah “bergabung dengan saudaranya Ismail” yang telah terbunuh.
Menurut informasi yang diedarkan oleh Houthis, Shami dan batalyon yang dipimpinnya berhasil melaksanakan tugas-tugas sulit, seperti berpartisipasi dalam invasi ke rumah mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dan membunuh Saleh di Sanaa, menurut laporan Al Arabiya yang dikutip MINA.
Kaum Houthi telah mengirim batalion Al-Abbas untuk menyelamatkan milisi mereka yang hancur di pinggiran Hodeida di Yaman Barat.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Pasukan Yaman yang sah mengatakan pada Ahad (27/5) bahwa Shami dan anggota batalyonnya meninggal dalam pertempuran untuk membersihkan Distrik Ad Durayhimi yang berdekatan dengan Hodeida. Batalion terdiri dari 93 pejuang yang terampil dan mereka semua terbunuh.
Sumber-sumber lokal mengatakan kematian Shami berdampak negatif pada komandan lapangan lainnya yang meninggalkan pos mereka dan menuju Distrik Bajil untuk kembali ke Sanaa.
Pasukan Yaman yang sah dibantu oleh koalisi Arab terus mengamankan Distrik Ad Durayhimi karena mereka telah membebaskan sebagian besar wilayahnya untuk maju dan bergerak menuju Hodeida dan pelabuhan strategis kota. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza