Bujumbura, 3 Rabi’ul Awwal 1437/13 Desember 2015 (MINA) – Organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) menyerukan penyelidikan terhadap pecahnya kekerasan terbaru di Burundi yang menyebabkan kematian 87 orang.
Pemantau hak internasional untuk Burundi, Carina Tertsakian, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (13/12) bahwa investigasi independen yang serius sangat dibutuhkan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
“Ini adalah insiden yang sangat serius dengan jumlah korban terbanyak sejak awal krisis pada bulan April,” tambah Tertsakian. Press TV memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia juga mencatat, karena sistem peradilan Burundi yang dipolitisasi dan korupsi, maka ahli dari luar harus didatangkan untuk membantu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Tentara Burundi mengatakan, sebanyak 87 orang tewas setelah tiga basis militer di ibukota Bujumbura diserang pada Jumat lalu. Kekerasan dimulai setelah orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang situs militer yang kemudian direspon oleh aparat keamanan. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu