Banten, MINA – Semangat sambut Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia, Dompet Dhuafa (DD) mengajak masyarakat melakukan kegiatan bersih bersih dan renovasi Tugu pahlawan nasional Tan Malaka atau dikenal juga sebagai Tugu Romusha, di Desa Bayah Barat Kec.Bayah Kab.Lebak, Banten, Selasa (13/8).
“Kegiatan rutin seperti ini dilakukan di tempat-tempat bersejarah Bangsa Indonesia untuk menyongsong Hari Ulang Tahun ke- 74 Republik Indonesia,” kata, Hendra Setia, Manajer Program Dompet Dhuafa, demikian rilis Dompet Dhuafa yang diterima MINA.
“Kegiatan ini diharapkan bisa memupuk rasa kebersamaan dan dapat meningkatkan semangat nasionalisme,cinta tanah air dan juga menumbuhkan rasa kepedulian kepada para Romusha sebagai saksi sejarah yang bisa memberikan edukasi kepada generasi muda,” tambah Hendra.
Jelasnya, kegiatan bertajuk Napak Tilas dan Tutur Romusha ini dengan tujuan memupuk semangat juang kepada generasi muda.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“Kegiatan ini, mengingatkan kembali kepada kita atas Romusha (kerja paksa, Red) yang berjasa membangun rel kereta api jalur Saketi-Bayah sepanjang 89 KM pada tahun 1943-1944, untuk mengangkut batu bara dari wilayah Bayah guna memasok kebutuhan bahan bakar Jepang di masa Perang Dunia II itu,” katanya.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta dari sekolah sekitar Bayah diantaranya SMPN 1 Bayah,SMA 1 Bayah, MA N Bayah,MTs N Bayah dan SMK N Bayah.
Ikut menghadiri acara tersebut Puspida Desa Bayah Barat ,Puspida ,Kecamatan Bayah,MUI Bayah,PGRI Bayah,KNPI Bayah,Karang Taruna Bayah Barat,Komunitas Bikers dan Respek Peduli Lebak serta beberapa unsur komunitas lokal.
“Sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan ini yang telah peduli napak tilas dan merenovasi tugu sebagai edukasi bagi anak melenial.Berharap kita jaga dan bersyukur dan menjadi pemicu bagi kami dan anak muda untuk bisa ikut kembali dalam kegiatan sosial,” ucap Sekretaris Camat Bayah Ali Rachman dalam sambutannya.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Para peserta sangat antusias mendengar paparan dan cerita dari Sarjo (89) sebagai saksi dan pelaku sejarah peristiwa Romusha.
Diantaranya Aldi Firmansyah, siswa SMKN 1 menyampaikan ,acara ini sangat berguna bagi kami yang melenial, karena zaman sekarang lebih mementingkan diri sendiri dan melupakan sejarah bangsa ini.
Paparnya, “kegiatan ini menyadarkan kami akan pentingnya menjaga situs sejarah.” (R/Gun/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal