Denpasar, MINA – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq mengungkapkan kondisi kawasan hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung, Bali mengalami perubahan drastis sejak 2015.
Dari total luas sekitar 49.500 hektare hutan di sepanjang DAS Ayung, kini hanya tersisa sekitar 1.500 hektare yang masih ditumbuhi pepohonan, atau sekitar 3 persen saja.
“Jumlah totalnya 49.500 hektare. Kemudian dari 49.500 hektare itu yang ada pohonnya hanya sekitar 1.500 hektare atau boleh dikatakan hanya 3 persen. Tadi, Pak Gubernur juga agak kaget,” kata Faisol saat rapat terkait persoalan banjir di Bali bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Ahad (14/9).
Menurutnya, kondisi tersebut memicu kekhawatiran serius mengingat DAS Ayung merupakan salah satu sumber kehidupan penting bagi masyarakat Bali, baik dari sisi ekologi maupun ketersediaan air.
Baca Juga: Pemprov DKI dan Kementerian PUPR Uji Coba Jalur Gratis di Tol Fatmawati 2
Faisol menegaskan perlunya langkah cepat dan kolaboratif untuk memulihkan hutan di DAS Ayung, agar fungsi ekologisnya kembali berjalan optimal dan risiko bencana, khususnya banjir, dapat ditekan.
Rapat tersebut juga membahas upaya mitigasi bencana di wilayah Bali, termasuk rencana rehabilitasi hutan dan pengetatan tata kelola lingkungan. []
MI’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Badung, Bali