Jakarta, MINA – Interfaith Rainforest Initiative atau Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis (IRI) Indonesia menyoroti peran pemuka agama dan rumah ibadah dalam penyelamatan hutan tropis di Indonesia dalam webinar yang digelar mengambil tema tersebut, Jumat (30/8).
Fasilitator IRI Indonesia, Hayu Prabowo menjelaskan, webinar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif pemuka agama dan rumah ibadah dalam upaya penyelamatan hutan tropis di Indonesia.
“Hutan tropis merupakan aset penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan bumi, namun saat ini menghadapi ancaman serius seperti deforestasi dan degradasi hutan,” kata Hayu dalam sambutannya.
Dia juga mengatakan, hutan tropis di Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang tak ternilai, namun keberadaannya semakin terancam oleh aktivitas manusia yang merusak.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Dalam upaya menyelamatkan hutan tropis, peran pemuka agama dan rumah ibadah menjadi sangat krusial. Mereka bukan hanya sebagai penjaga moralitas, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam mengedukasi dan menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan,” ujar Hayu.
Hutan tropis Indonesia menjadi paru-paru dunia dan mengandung keanekaragaman hayati luar biasa yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umat manusia. Kekayaan keanekaragaman hayati tersebut belum sepenuhnya termanfaatkan, namun banyak yang telah berada diambang kepunahan.
Sebagian besar dari hutan Indonesia adalah hutan hujan tropis yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, yang mewakili 10 persen dari hutan tropis yang tersisa di dunia. Dalam hal luas, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo.
Webinar tersebut menghadirkan Dr. Untung Suhardi, S.Pd.H., M.Fil.H., Sekretaris Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam PHDI Pusat, sebagai pemateri.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Dalam pemaparan materinya, Dr. Untung Suhardi membahas peran penting agama dan rumah ibadah dalam menjaga kelestarian hutan tropis, serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penyelamatan hutan.
Untung juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam perlindungan hutan, seperti pembalakan liar, konversi lahan, dan ketidakstabilan politik. Namun, ia optimistis bahwa dengan sinergi antara rumah ibadah, komunitas, dan pemerintah, tantangan tersebut dapat diatasi.
“Pengembangan ekowisata berbasis komunitas dan pelatihan keterampilan yang berkelanjutan dapat menjadi strategi baru dalam perlindungan hutan tropis di Indonesia,” tambahnya.
Pada akhir presentasinya, Untung menekankan pentingnya integrasi lembaga agama dan keagamaan dalam upaya perlindungan lingkungan. Rumah ibadah, menurutnya, harus dimanfaatkan sebagai pusat edukasi dan kampanye lingkungan, di mana nilai-nilai keagamaan dapat menginspirasi tanggung jawab manusia terhadap alam.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Sinergi antara agama dan lingkungan hidup adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan kehidupan yang seimbang,” pungkasnya.
IRI adalah sebuah inisiatif lintas agama yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan aksi bersama dalam upaya penyelamatan hutan tropis di Indonesia. IRI percaya bahwa agama memiliki peran penting dalam membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku untuk menjaga kelestarian alam.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian