Jakarta, 20 Rajab 1437/27 April, 2016 (MINA) – HWPL (Heavenly Culture World Peace Restoration of Light) organisasi perdamaian yang berpusat di Seoul, Republik Korea kembali melakukan diskusi antar umat beragama di UIN Jakarta, Selasa, (26/4) lalu, tema yang diangkat adalah mengenai akhirat.
Paulus Lim, HWPL WARP Office Reseacrh Specialist mengatakan bahwa dari diskusi tersebut diketahui setiap agama percaya adanya surga dan neraka, dan setiap perbuatan baik dan sesuai dengan ajaran agama masing-masing akan masuk surga. “Perbuatan baik salah satunya adalah perdamaian dan setiap agama mengajarkan itu,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia menambahkan untuk mencapai perdamaian tersebut perlu adanya kerukukan antar umat beragama, karena peperangan yang selama ini terjadi menurutnya salah satu penyebabnya adalah karena konflik antar umat beragama.
“Dialog antar umat beragama itu perlu, dengan hati terbuka dan merangkul perbedaan demi tercapainya perdamaian dunia dan penghentian perang, saling menghargai, karena setiap umat beragama dalam kitab sucinya mengajarkan perdamaian,” jelasnya.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Deklarasi Penghentian Perang
Sebelumnya, Deklarasi Penghentian Perang dan Mewujudkan Perdamaian Dunia dihadiri ribuan tokoh internasional seperti pejabat negara dan perwakilan hukum digelar di Coex Auditorium, Seoul, Korea Selatan, Senin (14/3) lalu.
Man Hee Lee, Ketua Heavenly Culture World Peace Restoration of Light (HWPL) dalam sambutannya mengatakan bahwa acara tersebut akan tercatat dalam sejarah, di mana semua orang berkumpul dalam deklarasi mendesak era baru kedamaian dan penghentian peperangan yang diinginkan seluruh umat manusia.
“Kami berkumpul di sini, hari ini, saat ini di tempat ini tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah umat manusia untuk memproklamasikan Deklarasi Penghentian Perang dan Pencapaian Kedamaian Dunia,” katanya.
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Deklarasi tersebut antara lain membahas ancaman atau penggunaan kekerasan, peperangan dan penyelesaian sengketa, kebebasan beragama, juga menyebarkan budaya damai. Ia menambahkan bahwa tujuan deklarasi ini adalah demi tercapainya kedamaian yang hakiki dan menghilangkan peperangan.
“Ini bertujuan untuk mencapai perdamaian dan menghentikan peperangan, kita bersama bersatu, saling menghormati dan bertoleansi hidup berdampingan secara damai, di dalam kitab suci manapun juga mengajarkan kebaikan,” tambahnya.
Hasil Deklarasi Penghentian Perang dan Pencapaian Perdamaian Dunia tersebut ditandatangani oleh Komite Hukum Internasional dari beberapa negara, dalam acara tersebut di antaranya Ali Abu Diak (Menteri Kehakiman Palestina), Alice Chaptini (Menteri Kehakiman Lebanon), dan Lex Mpati (Presiden Supreme Court of Appeal Afrika Selatan). Mpati berkesempatan memberikan berpidato ucapan selamat.
Di akhir, Man Hee Lee mengatakan, “Perdamaian akan menciptakan dunia yang lebih baik,” tutupnya. (L/M09/P4)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)