KEKAYAAN yang hakiki bukan sekadar bertumpuknya harta, melainkan keberkahan dalam rezeki yang membawa ketenangan dan kebahagiaan. Banyak orang berusaha mati-matian mengejar kekayaan dengan cara duniawi semata, tetapi melupakan bahwa keberlimpahan sejati datang dari Allah.
Islam mengajarkan bahwa ada hubungan erat antara ibadah dan rezeki. Siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusannya, termasuk dalam aspek finansial.
Salah satu kunci utama dalam menjemput keberkahan adalah memperbaiki kualitas ibadah. Shalat yang dilakukan dengan khusyuk dan tepat waktu menjadi magnet rezeki. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari).
Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk menarik rahmat Allah. Orang yang menjaga shalatnya dengan baik akan mendapatkan kecukupan rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka.
Baca Juga: Tahan Banting, Modal Utama Meraih Sukses
Selain shalat, ibadah yang mendatangkan kekayaan adalah sedekah. Banyak yang beranggapan bahwa sedekah mengurangi harta, padahal dalam Islam, sedekah justru membuka pintu rezeki lebih luas.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya untuknya…” (Qs. Al-Baqarah: 245). Para ulama dan pebisnis Muslim yang sukses pun meyakini bahwa semakin banyak bersedekah, semakin berlimpah rezekinya.
Istighfar juga menjadi amalan yang mampu melapangkan rezeki. Dalam Surah Nuh ayat 10-12, Allah menjanjikan bahwa siapa yang memperbanyak istighfar, maka Dia akan melimpahkan hujan, memperbanyak harta, dan mengaruniakan anak-anak.
Kesalahan yang sering dilakukan banyak orang adalah hanya mengandalkan usaha tanpa memperbanyak istighfar. Padahal, dosa-dosa yang menumpuk bisa menjadi penghalang datangnya rezeki.
Baca Juga: Resilience dan Pengaruhnya bagi Kesuksesan Seseorang
Cara lain untuk mendapatkan keberkahan adalah dengan memperkuat hubungan silaturahmi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR. Bukhari & Muslim).
Silaturahmi bukan hanya mempererat hubungan kekeluargaan, tetapi juga membuka peluang bisnis dan kerja sama yang membawa manfaat finansial. Banyak orang kaya yang sukses karena memiliki jaringan yang luas dan hubungan baik dengan banyak orang.
Bekerja dengan niat ibadah juga menjadi cara cerdas menjemput keberkahan. Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk bermalas-malasan dan menunggu rezeki datang sendiri. Justru, bekerja adalah bagian dari ibadah yang harus dilakukan dengan penuh dedikasi dan kejujuran.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Bukhari). Dengan bekerja sungguh-sungguh dan tetap mengharap ridha Allah, rezeki yang diperoleh akan penuh berkah.
Baca Juga: IEMF 2025 Dorong Inklusi dan Inovasi dalam Bisnis Syariah Global
Menjalankan bisnis atau usaha dengan prinsip syariah juga merupakan kunci auto kaya. Islam melarang riba dan kecurangan dalam perdagangan. Bisnis yang dijalankan dengan jujur, adil, dan sesuai aturan Allah akan lebih bertahan lama dan mendatangkan keberlimpahan.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam adalah seorang pedagang sukses yang selalu mengutamakan kejujuran, sehingga beliau mendapat kepercayaan banyak orang. Prinsip ini terbukti masih relevan hingga saat ini dalam dunia bisnis.
Rasa syukur juga memiliki peran besar dalam menambah keberkahan. Allah berfirman, “Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (Qs. Ibrahim: 7).
Banyak orang yang merasa miskin bukan karena kurang harta, tetapi karena kurang bersyukur. Ketika seseorang mampu mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan, baik kecil maupun besar, maka Allah akan menambah rezekinya dari jalan yang tak terduga.
Baca Juga: Filosofi Gercep (Gerak Cepat)
Salah satu bentuk ibadah yang sering dilupakan adalah berbakti kepada orang tua. Ridha orang tua adalah ridha Allah, dan doa mereka adalah magnet rezeki yang sangat kuat.
Banyak kisah orang sukses yang mengakui bahwa keberhasilannya berkat doa dan restu orang tua. Maka, siapa yang ingin rezekinya lancar, hendaklah ia selalu berbuat baik kepada orang tua dan meminta doa mereka.
Pada akhirnya, ibadah auto kaya bukan sekadar tentang mencari harta, tetapi bagaimana kita menjemput keberkahan dalam kehidupan. Dengan menjaga shalat, memperbanyak sedekah, istighfar, silaturahmi, bekerja dengan niat ibadah, menjalankan bisnis syariah, bersyukur, dan berbakti kepada orang tua, maka rezeki akan datang dengan mudah. Inilah cara cerdas dalam meraih kekayaan yang tidak hanya membawa kesejahteraan di dunia, tetapi juga kebahagiaan di akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 9 Langkah Praktis Menuju Hidup Berkah