icmi-mina-300x149.jpg" alt="Konferensi Pers ICMI terkait LGBT, Jumat (19/2). Foto: Nidiya/MINA" width="616" height="306" /> Konferensi Pers ICMI terkait LGBT, Jumat (19/2). Foto: Nidiya/MINA
Jakarta, 11 Jumadil Awal 1437/19 Februari 2016 (MINA) – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta pemerintah mempunyai program nyata baik itu promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif bagi indifidu pelaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Dalam hal ini ICMI hanya berkomitmen pada perilaku sosial yang sesuai dengan syari’at.”Untuk itu dengan kapasitasnya, ICMI bersedia memberi masukan dan saran kepada pemerintah,” demikian disampaikan Wakil Ketua Umum ICMI, Sri Astuti Buchari pada acara konferensi pers di Gedung Wisma Kodel, Jakarta Selatan, Jumat (19/2).
Selain itu, menurut Ketua Koordinasi bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak, Remaja dan Keluarga, ICMI, Andi Yulia Fariz menjelaskan, Pemerintah seharusnya bisa segera merumuskan penanganan LGBT dan segera menyelesaikannya.
Menurut Yulia, pola asuh dan minimnya pemahaman orang tua terhadap perkembangan seksualitas anak menjadi salah satu sebabnya.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
“Pada pengurusan ini, ICMI akan mempunyai program konseling dan pendidikan bagi calon pengantin dan anak-anak,” tegasnya.
Yulia menambahkan, terkait promosi dan propaganda LGBT yang dianggap marak apalagi yang menyasar anak dan remaja, Pemerintah punya kewajiban memaksa dan menggunakan pranata hukum agar promosi dan propaganda LGBT tidak terjadi di Indonesia.
ICMI menyadari keberadaan LGBT ada disekitar kita. LGBT sebagai individu dan perilaku jangan dikucilkan apalagi ada kekerasan karena apapun itu mereka juga anak bangsa.(L/P008/anj/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU