ICONZ Ke-7 BAZNAS Rekomendasikan Pertemuan Lembaga Zakat OKI

Jakarta, MINA – Konferensi Zakat Indonesia ke-7 atau The 7th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI merekomendasikan pertemuan Konsultasi Lembaga Zakat Pemerintah negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Ketua Pelaksana ICONZ ke-7 Dr. Hasbi Zaenal mengatakan, pertemuan Konsultasi Lembaga Zakat Pemerintah atau Government Zakat Institution Consultative rencananya akan diselenggarakan setiap tahun.

“Nanti lembaga zakat negara-negara anggota OIC akan summit. Dimulai tahun depan,” tambah Hasbi yang juga merupakan Direktur Penelitian dan Pengembangan BAZNAS RI itu dalam Konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/11).

Sementara itu, salah satu narasumber ICONZ ke-7, Tan Sri Dato’ Dr. Abdul Aziz Abdul Rahman Chairman Zakat Collection Centre Federal Territories Malaysia mengatakan, zakat dunia Muslim belum dipusatkan, padahal permasalahan kemiskinan melanda 40 persen dari total seluruh penduduk dunia.

Baca Juga: Mufti Palestina Sheikh Ikrima Sabri Berkunjung ke Aljazair

“Negara-negara Islam berdiri di atas ladang minyak, Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Arab. Kalau zakat dari minyak saja dapat dikelola dengan baik, maka selesai persoalan kemiskinan,” ujarnya dalam kesempatan konferensi pers itu.

Oleh karena itu, ia berharap OKI yang 57 negara Islam anggotanya itu agar dapat mengambil peran dalam menghimpun zakat seluruh dunia dan menyalurkannya secara sistematis.

ICONZ 2023 yang mengusung tema “Peran Zakat Dalam Mendorong Transformasi Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Menuju Kemakmuran Ekonomi” itu digelar pada 7-8 November di Auditorium K.H.A. Azhar Basyir, Gedung Cendekia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan.

ICONZ ke-7 tersebut melibatkan beberapa kementerian/lembaga, akademisi, praktisi, dan sektor industri untuk merumuskan resolusi zakat 2024.

Baca Juga: Kematian Misterius 17 Warga Kashmir, Otoritas Tetapkan Karantina

Pelaksanaan konferensi ICONZ ke-7 tersebut dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dan dengan menggunakan tiga bahasa, bahasa arab, inggris, dan Indonesia. (R/RE1/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sekjen Kemenag Bicara Kemanusiaan dan Lingkungan di Konferensi Islam ASEAN 2025