Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IIBF Targetkan Penjualan Hak Cipta Buku Indonesia ke LN

Septia Eka Putri - Sabtu, 7 September 2019 - 19:20 WIB

Sabtu, 7 September 2019 - 19:20 WIB

4 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Ketua Panitia Indonesian International Book Fair (IIBF), Djadja Subagdja mengatakan Indonesia Partnership Program (IPP) atau penjualan hak cipta antar penerbit berbagai negara mencapai target.

“Lebih dari 30 hak cipta perbukuan Indonesia terjual, di antaranya Pustaka Al-Kautsar (Indonesia) dan Ana Muslim Sdn Bhd (Malaysia) untuk judul Shalahuddin Al-Ayyubi Vol.1-3, Yayasan Pustaka Obor Indonesia (Indonesia) dengan Ombra GVG (Albania) untuk judul Harimau, Harimau (Mochtar Lubis), Gramedia Publishers (Indonesia) VS Rimbunan Publishing House Sdn. Bhd. (Malaysia)

Kisah Teladan 25 Nabi dan Rosul Vol. 1 & 2 (Educa Studio) dan lainnya. Alhamdulillah ini melebihi target kami,” ujarnya kepada MINA saat ditemui di perhelatan acara IIBF di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan yang berlangsung sejak 4-8 September, Jumat (6/09).

IPP adalah program yang mendatangkan calon pembeli potensial dari luar negeri atau para penerbit asing untuk bertransaksi hak cipta dengan penerbit lainnya.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Ada 38 peserta perorangan dari sekitar 15 negara yang ikut dalam IPP ini dan yang paling banyak adalah Malaysia, karena memang mereka paling tertarik dengan buku-buku Indonesia untuk di terbitkan disana, dan tak perlu terjemahkan lagi,” imbuhnya.

Menurut ketua IPP, Amalia B Safitri Kegiatan tersebut didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan diharapkan para penerbit Indonesia dan luar negeri dipertemukan dalam ajang IIBF.

Dia mengatakan dalam peluncuran IPP Agustus lalu, dengan adanya kegiatan IPP, diharapkan semakin banyak buku-buku dari Indonesia, dibeli copyright-nya oleh negara lain. 

Selanjutnya, Ketua IIBF Djaja mengatakan IIBF selain ajang mengedukasi masyarakat untuk tetap mencintai buku juga mengakomodasi kepentingan bisnis. 

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“IIBF di tahun 2019 ini, tetap menjadi sebuah pameran yang mengakomodasi kepentingan bisnis Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C) para penerbit,” ungkapnya.

Menurut Djaja, masyarakat sendiri berharap IIBF tetap menjadi tempat berinteraksi dengan dunia perbukuan.

“Apakah hanya sekedar belanja buku atau ingin lebih mengenal para penulis, yang memang selalu kami hadirkan di IIBF,” tambahnya.

IIBF merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesian (IKAPI) sejak tahun 1980 yang menyandang nama Indonesia Book Fair (IBF), kemudian tahun 2014 acara ini bertransformasi menjadi go internasional atau yang disebut IIBF. (L/R07/RS3)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Breaking News
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia