Kairo, MINA – Ikatan Keluarga Mahasiswa Lampung (IKMAL) Mesir menggelar Buka Bersama dan Silaturahim Akbar bagi mahasiswa asal Lampung yang sedang menyelesaikan studinya di Mesir, Senin (18/4) di Aula Kelompok Studi Walisongo (KSW) Jawa Tengah, Nasr City, Kairo.
Ketua IKMAL periode 2021/2022, Dicky Aziz Gunawan dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan momentum untuk terus merajut silaturahim antar sesama warga Lampung di Mesir.
“Muamalah itu ada dua, Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Kita ingin ada Hablum Minannas yang baik, apalagi kita sesama orang Lampung, silaturahim kita terus jalin di sini, dengan diadakannya acara ini,” katanya.
Acara dihadiri 120 orang mahasiswa dan mahasiswi dari S1, S2, dan S3 juga warga Lampung yang sedang berada di Mesir, juga menghadirkan Ustadz Mufid Masngudi, MA mahasiswa asal Lampung yang sedang menyelesaikan program Doktoralnya di Kairo Mesir untuk memberikan tausiyah. Demikian wartawan MINA, Nurhadis, melaporkan dari Kairo.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Ustadz Mufid yang juga pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Pusat Kebudayaan Indonesia Kairo dalam tausiyahnya menekankan pentingnya menghiasi bulan Ramadhan dengan Al-Qur’an.
“Anas bin Malik saat akan khatam Al-Qur’an kumpulkan keluarganya untuk sama-sama berdoa. Karena majelis menjelang khatam Al-Qur’an itu termasuk waktu doa mustajabah. Waktu yang sangat barokah. Sekalipun diperkirakan akan khatam malam hari, dia akan tunda sehingga siang supaya keluarganya bisa ikut hadir, supaya keluarga bisa berdoa di momentum tersebut,” paparnya.
Menurutnya, banyak Hadits kemuliaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Al-Qur’an akan mengangkat derajat kita. “Imaam Malik bahkan menutup majelis haditsnya di bulan Ramadhan untuk bisa fokus kepada membaca Al-Qur’an. Mulia tidak kita di dunia ini tergantung bagaimana interaksinya terhadap Al-Qur’an,” ujarnya.
Ustadz Mufid juga menekankan pentingnya Al-Qur’an tidak hanya sekedar membaca dan menghafal tetapi juga untuk diamalkan utamanya untuk persatuan umat Islam. “Ketika pulang nanti dari Mesir, bagaimana Al-Qur’an ini menjadi solusi, jadi wasilah untuk orang mendapat hidayah bukan untuk berpecah, untuk berikan pemahaman tanpa menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber perpecahan,’’ katanya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Lebih lanjut Ustadz Mufid berharap Ramadhan ini menjadikan umat Islam semakin menyadarkan diri untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi. Karenanya, momentum Ramadhan perlu menjadi momentum untuk membiasakan diri untuk membaca Al-Qur’an.
“Setelah Ramadhan jangan sampai hari-hari kita lepas dari Al-Qur’an walaupun hanya satu atau setengah halaman. Ciri jika ingin dicintai Allah maka perlu dekat dengan Al-Qur’an,” katanya pada acara yang di dalamnya diadakan baca Al-Qur’an berjamaah, Shalawat, dan shalat tarawih berjamaah tersebut. (L/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina