Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMAAMUL MUSLIMIN: KITA HARUS SADAR SIAPA MUSUH SEBENARNYA

Admin - Kamis, 2 April 2015 - 20:54 WIB

Kamis, 2 April 2015 - 20:54 WIB

765 Views ㅤ

KH. Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (Foto : Hadis/MINA)
KH. Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)

KH. Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)

Jakarta, 13 Jumadil Akhir 1436/2 April 2015 (MINA) – “Arab Saudi dan negara-negara Islam mestinya mengetahui dan menyadari siapa yang menjadi musuh utamanya, bukan terjebak dalam sekenario musuh-musuh Islam”, kata Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menanggapi konflik Yaman yang tengah bergejolak.

Dia mengatakan kepada Mi’raj Ismic News Agency (MINA) di kediamannya, menghimbau kepada umat Islam agar mengingat firman Allah bahwa sesama mu’min itu bersaudara.

“Yang terjadi saat ini terbalik, kita menyalahi apa yang digariskan oleh Allah, misal dalam menghadapi umat Islam kita lebih keras dibanding Yahudi dan Nasrani,” katanya.

Padahal, Al-Quran telah menyebutkan dalam surat Al-Maidah yang menyebutkan bahwa musuh Islam adalah Yahudi dan Nasrani.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

“Merekalah (Yahudi-Nasrani) yang harus kita perangi, bukan saudara sesama Muslim,” tegasnya.

“Musuh-musuh Islam yang memang tidak senang, jika kita bersatu. Mereka mengetahui bahwa dengan cara perang selalu gagal, maka mereka mencari cara dengan memecah belah umat Islam,” jelasnya.

Konfik mencederai Nilai Islam

Konflik Timur Tengah yang terjadi di belahan dunia, menurutnya disebabkan jauhnya Umat Islam dari tuntunan Al-Quran dan As-Sunah. “Perang yang terjadi sejatinya menguntungkan produsen persenjataan, sementara yang dirugikan tidak hanya korban perang, juga pemakainya”.

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Dia menegaskan bahwa konflik Islam di Timur Tengah mincederai ukhwah, keadilan dan rahmat.

Namun, Duta Al-Quds itu menegaskan bahwa momen ini bisa digunakan untuk bangkitnya umat Islam dari keterpurukan dengan kembali kepada Al-Quran dan Assunah.

Berkenaan dengan itu Yakhsyallah mengingatkan kepada media agar dalam memberitakan selalu berpihak pada kebenaran, cover both side, dan mencari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Thingking before writing,” tutupnya.(L/P004/R03)

Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
MINA Preneur
Dunia Islam