Desa Katonsari, Kota Demak, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur menghadiri Wisuda ke-3 Rumah Tahfidz Muslimah Salima di Desa Katonsari, Kota Demak, Sabtu (22/10), yang diwisuda berjumlah 22 ibu-ibu lanjut usia 50 sampai 83 tahun.
Imaam Yakhsyallah mengatakan, ibu-ibu para Wisudawati harus bersyukur kepada Allah, karena ini semata-mata bukan kepintaran ibu akan tetapi ini adalah nikmat dari Allah bisa membaca Al-Quran dan menghafal.
Untuk itu ibu-ibu agar lebih semangat lagi supaya bisa memotifasi anak muda untuk belajar dan menghafal Al-Quran.
“Alhamdulillah 22 santri kami bisa wisuda. Semangat para santri dalam belajar, mengahfal dan murojangah Al-Quran sangat luar biasa, walau usia tidak lagi muda. Usia santri mulai dari 50 tahun sampai umur 83 Tahun,” kata Pendiri Rumah Tahfidz Muslimah Salima Hj. Saichat, yang juga kakak kandung dari Imaam Yakhsyallah Mansur.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Ia menjelaskan, terbukti yang tadinya ibu-ibu masih tersendat-sendat dalam membaca Al-Quran, nanti bapak ibu bisa menyaksikan inilah mereka para santri yang begitu semangat dalam belajar Alquran walaupun orang sudah sepuh.
“Dengan demikian ini bisa memotifasi para pemuda untuk lebih sungguh-sungguh dan bersemangat dalam belajar Al-Quran, baik membaca, menghafal dan juga mengamalkannya,” kata Hj. Saichat.
Ia menjelaskan, segala sesuatu yang kita miliki pasti akan kita tinggal, dan pasti tidak akan bermanfaat kalau kita tidak gunakan secara syariat, jadi Rumah Tahfidz Muslimah Salima peninggalan almarhum suami saya yang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Kasihan kalau hanya sekedar untuk ditempati tidur. Maka saya dan anak-anak bertekad bisa bermanfaat bagi beliau di akhirat dan juga bermanfaat untuk kita nanti.
Mengutip sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam: “Semua anak Adam bila wafat maka semua amal terputus kecuali tiga yaitu, ilmu yang bermanfaat, sedekah jariah dan anak yang sholeh yang selalu mendoakan. Semoga putra-putri bapak menjadi anak yang sholeh dan sholehah amin.”
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Sementara itu, Kepala Desa Katonsari H. Mahpud mengatakan, Semoga Rumah Tahfidz Muslimah Salima terus berkembang, semakin maju dan kita dukung semuanya.
Mahpud menjelaskan, Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Al-Quran adalah ibadah yang utama, kalau sholat bacanya Al-Quran insyaaAllah sae sedandene.
Menurutnya, Umar bin Khatab, terkenal keras, ada yang macam-macem dibunuh namun ketika mendengar Al-Quran beliau luluh hatinya lalu masuk Islam.
Wisudawati diberi sertifikat dan ijazah sebagai bukti sudah lulus dan lancar, secara simbolis diberikan kepada Wisudawati tertua 83 Tahun yang disampaikan Imaam Yakhsyallah Mansur didampingi Hj. Saichat Pendiri sekaligus Pembina Rumah Tahfidz Muslimah Salima.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Acara dihadiri oleh masyarakat Desa Katonsari, Kota Demak. (L/R8P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045