Bandar Lampung, MINA – Ada lima adab musyawarah menurut para ulama. Begitu disampaikan Ketua Dewan Penasehat SQABM, Imaam Yakhsyallah Mansur,MA saat menyampaikan kuliah pembuka pada Kuliah Umum SQABM di Gedung Pusiban, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Selasa (17/9).
Pertama, hendaklah orang yang diajak bermusyawarah adalah orang yang takut kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana Ja’far Ash-Shadiq berkata kepada Sufyan Ats-Tsauri, “Musyawarahkan urusanmu dengan orang-orang yang takut kepada Allah.”
“Maka musyawarah hendaknya bertujuan untuk mencari kebenaran,” ujanya.
Baca Juga: Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Palestina
Kedua, musyawarah harus dilakukan dengan penghayatan, adil dan tidak tergesa-gesa.
“Kata musyawarah menurut Raghbib Al-Ashfilani, apabila engkau mengambil madu dan mengeluarkan dari tempatnya,” katanya, “Sekilas memang tidak masuk akal, tapi memang itulah maknanya,” lanjutnya.
Ketiga, bermusyawarah tidak boleh dilakukan untuk mengobarkan pertikaian dan hanya ingin mengalahkan lawan.
Keempat, berbicara dengan benar, lugas, tegas, tidak berbelit-belit.
Baca Juga: Ada Iklan Judi Online di Streaming Debat Pilgub Jabar
“Hendaknya dengan sopan dan tidak mencari menang sendiri,” ujarnya.
Kemudian kelima, memikirkan dan merenungkan secara mendalam apa yang akan diucapkan.
“Dalam hal ini, ada sebuah syair yang patut kita renungkan yaitu, kuucapkan kepadamu untuk menata ucapan dengan lima perkara, jika engkau patuh kepada memberi nasihat yang tulus, yaitu, jangan sampai lupa apa sebab-sebab perkataan dan kapan waktunya, bagaimana caranya, berapa panjangnya, dan di mana tempatnya, itulah semuanya,” imbuhnya.
Musyawarah bertujuan mengambil keputusan yang terbaik untuk menyelesaikan suatu urusan atau permasalahan dalam hal apapun.
Baca Juga: Kejagung Akui Ada Pegawainya Main Judi Online
“Di zaman Rasul apabila ada suatu urusan sekecil apapun itu, maka Rasulullah dan para sahabat selalu bermusyawarah, demi mengambil keputusan yang terbaik,” tegasnya.
Acara bertemakan, “Musyawarah Mufakat Solusi Terbaik Sistem Pimpinan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.” dihadiri oleh ratusan mahasiswa/i SQABM (Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud) juga puluhan tamu undangan.
Hadir sebagai pemateri, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), H. Ahmad Muzani.
Turut hadir juga, Ketua SQABM, Dudin Shobaruddin, MA, Forkopimda (Forum Koodinasi Pimpinan Daerah), Tokoh Agama, juga tokoh Masyarakat. (L/hbb/B01/RS2).
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Potensi Cuaca Buruk di Jakarta, Sebagian Diguyur Hujan
Mi’raj News Agency (MINA)