Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Mansur: Pembebasan Al-Aqsha Tidak Harus Pakai Senjata

Rudi Hendrik - Ahad, 30 Juli 2017 - 13:07 WIB

Ahad, 30 Juli 2017 - 13:07 WIB

230 Views

Imamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur (Foto : Rudi Hendrik/MINA)

Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur saat memberikan ceramah pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Desa Tanjung Jaya, Kec. Bangun Rejo, LAmpung Tengah, Ahad, (15/11). (Foto : Hadis/MINA)

Bogor, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan bahwa pembebasan Masjid Al-Aqsha yang kini dikuasai oleh Otoritas Pendudukan Israel, tidak harus pakai senjata.

Pada puncak acara tablig akbar Jama’ah Muslimin di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Imaamul Muslimin Yakhsyallah mengisahkan sebuah hadits yang menjelaskan pernahnya umat Islam membebaskan sebuah negeri tanpa menggunakan senjata.

“Jangan remehkan kalimat takbir. Umat Islam pernah membebaskan sebuah negeri, mereka tidak menggunakan senjata, tidak melemparkan panah sama sekali. Mereka hanya mengucapkan laa ilaha illallah dan takbir,” ujarnya. “Terbukti pembebasan terbesar dalam Islam, Pembebasan Makkah, tanpa menggunakan senjata,” tambahnya di hadapan ribuan jamaah yang hadir.

Sebelumnya pada acara yang sama, Sakuri, Pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek mengatakan bahwa umat Islam akan ditanya “bagaimana kamu membela Al-Aqsha” oleh Allah nanti di akherat.

Baca Juga: Blokade terus Berlanjut, Gaza Tenggelam dalam Krisis Kemanusiaan

Dalam rangkah membebaskan Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama dalam Islam, Sakuri mengimbau agar muslimin memperbanyak puasa Senin dan Kamis atau puasa Nabi Daud.

Selain puasa, ulama berusia 57 tahun ini juga mengajurkan muslimin rutin salat malam. Menurutnya, Masjid Al-Aqsha yang kini berada di bawah kekuasaan otoritas Israel, hanya bisa dibebaskan oleh pasukan yang tidak pernah meninggalkan salat tahajud sebagaimana Salahuddi Al-Ayyubi yang pernah membebaskan Al-Aqsha.

Pada acara tablig akbar tersebut dihadiri Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Palestina Indonesia Mr. Taher Hamad mewakili Duta Besar Palestina yang menyampaikan kondisi terakhir di Palestina khususnya ketegangan yang terjadi di Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds.

Taher Hamad mengatakan bahwa Palestina memberikan apresiasi atas upaya bangsa Indonesia yang konsisten mendukung rakyat Palestina meraih kemerdekaan dan upaya perjuangan mengembalikan Masjid Al-Aqsha ke pangkuan umat Islam dari pendudukan Israel.

Baca Juga: Kabinet Israel Setujui Rencana Perluasan Serangan ke Gaza

“Kami mewakili Duta Besar Palestina mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat Indonesia, khususnya Jamaah Muslimin (Hizbullah) yang telah membantu upaya  kami untuk bebas dari penjajahan Israel. Allahu Akbar…! Al-Aqsha Haqquna…!” ujarnya.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sejak ditegakkan tahun 1953 sebagai wadah kesatuan umat Islam, secara konsisten memberikan dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah), berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, memelopori gerakan Pembebasan Al-Aqsha sejak Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha pertama kali pada Kamis malam, 14 September 2006. (L/RI-1/R01)

 

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Sergap Pasukan Israel dalam Operasi Terowongan Rafah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Kolom
Kolom
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat