Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Serukan Doa Qunut Nazilah untuk Gaza

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA Di tengah intensitas serangan genosida Zionis Israel yang terus mengguncang Gaza, Pembina Aqsa Working Group (AWG), Imaam Yakhsyallah Mansur, menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk menghidupkan kembali doa qunut nazilah pada rakaat terakhir tiap waktu shalat fardhu, untuk mendoakan pertolongan bagi umat Muslim yang tertindas, sebagai bentuk dukungan spiritual terhadap warga Palestina.

Seruan tersebut disampaikan dalam orasi publiknya saat Aksi Jumat untuk Palestina edisi ke-9 yang digelar AWG di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (2/5).

Imaam Yakhsyallah menggambarkan kondisi Gaza hari ini sebagai bentuk kezaliman yang nyata dan mengajak umat untuk mengangkat tangan, memohon kepada Allah agar kezaliman segera berakhir.

Qunut Nazilah adalah senjata spiritual umat Islam. Dalam kondisi seperti ini, tak cukup hanya empati, kita butuh kekuatan doa, di setiap shalat kita,” tegas Imaam Yakhsyallah dalam seruannya.

Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya

Ia menyinggung analogi historis dari kisah pasukan Abrahah dalam Surah Al-Fil, menyamakan kebiadaban Israel dengan kekuatan arogan yang hendak menghancurkan rumah suci, namun akhirnya ditumpas oleh kekuasaan Allah melalui pasukan burung Ababil.

“Seperti pasukan gajah Abrahah yang dihancurkan bukan oleh manusia, tapi oleh pasukan Allah, kita juga yakin bahwa rezim Zionis yang biadab ini akan menemui kehancuran oleh takdir Ilahi,” ujarnya.

Ia menyebut serangan Zionis Israel bukan hanya agresi militer, tapi juga bentuk permusuhan terhadap agama, terlihat dari larangan pemerintah Israel terhadap para imam Masjid Al-Aqsa untuk mengucapkan doa-doa yang dianggap provokatif.

“Israel takut pada doa. Mereka tak ingin mendengar lantunan kebenaran. Maka biarlah dunia Islam bersatu, lantunkan Qunut Nazilah sebagai perlawanan spiritual kita,” tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Berangkatkan Kloter Pertama Jamaah Haji 2025, Menag Imbau Jaga Niat dan Kesehatan

Imaam Yakhsyallah juga menekankan bahwa seruan ini bukan sekadar simbolis, tapi bagian dari perjuangan global umat manusia yang menginginkan keadilan dan penghentian penjajahan.

“Doa kita adalah senjata, dan Qunut Nazilah adalah bagian dari jihad umat dalam bentuk spiritual. Mari panjatkan dengan penuh keyakinan, bahwa kemenangan akan tiba,” pungkasnya.

AWG sendiri terus menggalang aksi solidaritas damai setiap pekan sebagai bentuk perlawanan non-kekerasan terhadap penjajahan Zionis.

Imaam Yakhsyallah berharap semangat ini akan membangkitkan kesadaran kolektif umat Islam dan masyarakat internasional bahwa pembelaan terhadap Palestina adalah amanah moral dan spiritual yang tak bisa diabaikan.[]

Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Jumat Ini Cerah Berawan Sepanjang Hari

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda