Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaamul Muslimin Kunjungi Dubes Palestina

Rifa Arifin - Senin, 11 Juli 2016 - 18:24 WIB

Senin, 11 Juli 2016 - 18:24 WIB

445 Views ㅤ

Jakarta, 5 syawal 1437/ 10 Juli 2016 (MINA)- Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur disertai   Dewan Imamah Jama’ah Muslimin (Hizbullah), mengunjungi  Duta Besar Palestina dalam rangka silaturahim dan mempererat hubungan baik  kedua fihak yang sudah berlangsung lama, Senin (10/7) di  Kedubes Palestina, Jakarta.

Duta Besar Palestina Faris Mehdawi yang sudah mendapat tugas baru di Beijing, China, didampingi sekertarisnya menyambut hangat kedatangan Imaam bersama rombongan.

Silaturahim ini menandakan bahwa Palestina adalah saudara kami, termasuk anda. Jangan merasa sungkan karena anda adalah keluarga kami dan anggaplah kami sebagai bagian dari keluarga anda di Indonesia,” ujar Imaam kepada Duta Besar Faris Mehdawi.

Hubungan keduanya semakin erat sejak adanya Konferensi Internasional Al-Quds 2012, disusul dengan berdirinya Kantor Berita Islam Mi’raj (MINA) yang mempunyai visi utama membela Palestina di mata dunia, juga long march antar kota di Indonesia, sampai terselenggaranya Konferensi Internasional Media Islam (ICIM) 2016 di Jakarta.

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Dalam ramah tamah ini, selain silaturahim banyak hal yang dibicarakan, diantaranya terkait kondisi terakhir Palestina dan keadaan umat Islam yang ditempa teror di berbagai pelosok dunia.

“Di tengah huru-hara yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia, saya merasakan adanya ketenangan di Indonesia. Di sini  umat Islam damai berdampingan dengan lainnya. Saya percaya Indonesia bisa memberikan contoh kepada dunia kerukunan antar umat beragama,” kata Faris.

Ia menyatakan pula,  Indonesia mempunyai dua sumber  kekuatan hingga bisa tetap bertahan sampai saat ini dan tidak mudah dipropaganda, yaitu Islam dan kerukunan antar umat beragama.

Dalam kesempatan ini, Faris mengatakan bahwa dirinya mohon pamit karena pindah tugas ke Cina setelah 10 tahun menetap di Indonesia.

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

“ Saya akan sering datang ke Indonesia. Bagi saya Indonesia adalah Negara kedua saya, di sini saya merasa tenang.  Jika saya diberikan wewenang untuk memilih, saya akan memilih untuk tetap bertugas di sini” ujar Faris.(P013/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Rekomendasi untuk Anda