Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaamul Muslimin Resmikan Asrama Baru Santri Tahfidz, Halaqah Diniyyah Al-Fatah

Nur Hadis - Senin, 21 November 2016 - 20:44 WIB

Senin, 21 November 2016 - 20:44 WIB

388 Views

Bandar Lampung, 21 Shafar 1437 H/21 November 2016 (MINA) – Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur meresmikan asrama baru bagi santri Lembaga Tahfidzul Qur’an dan Halaqoh Diniyyah, Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad, (20/11).

Hadir juga pada kesempatan tersebut, Mudirush Shuffah beserta Staff, Kepala Lembaga Tahfidz dan Halaqoh, dan juga para ustadz.

Dalam sambutannya sebelum peresmian, Yakhsyallah memaparkan ada empat nama di dalam Al-Qur’an yang menunjukkan makna tempat.

“Yang pertama, Baitun, maknanya bermalam, maka asrama ini hendaknya dijadikan tempat bermalam, jangan melayap ketika sudah malam,” ujarnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Yang ke-dua, Daarun, yang bermakna pembatasan, artinya tempat privasi kita dalam melaksanakan aktivitas yang tidak bisa dilakukan di luar ruangan.

Adapun nama ke-tiga di dalam Al-Qur’an yang bermakna tempat yaitu Manzil, yang artinya tempat mampir.

“Ini asrama kan tempat kalian mampir, kan kalian tidak bakal selamanya ada di asrama ini, emangnya tidak mau lulus,” katanya.

Makna ke-empat yakni Masaakin, asal kata dari sakana yang maknanya tempat yang tenang diharapkan menjadi tempat untuk menenangkan jiwa.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Oleh karenanya, Imaam mengajak para santri untuk memfungsikan asrama sesuai empat nama di dalam Al-Qur’an tadi.

Selain itu, Yakhsyallah juga menekankan kepada para santri untuk bersyukur atas diwujudkannya pembangunan asrama ini.

“Bersyukur yang benar itu tidak melupakan Allah, siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan mensyukuri yang banyak. Siapa yang tidak bersyukur pada manusia maka dia tidak dapat bersyukur kepada Allah,” katanya.

“Oleh karenanya sudah seharusnya antum semua mengucapkan terimakasih kepada para ustadz yang telah berusaha mewujudkan asrama yang diberi nama Istiqomah ini,” tambahnya.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Di dalam Tafsir Jalalain, diungkapkan, makna syukur itu kalau kita melakukannya dengan dua hal, yakni dengan tauhid dan taat.

“Bahwa gedung (asrma-red) ini semata-mata karena pertolongan dari Allah, bukan karena ada uang yang banyak. Allah yang jadikan gedung ini. Bisa hafal Al-Quran itu karena Allah, bukan semata karena rajin menghafal, inilah Tauhid,” katanya.

Yang ke-dua, wujudkan syukur itu sebagai nikmat yang digunakan untuk semakin taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Kalau kufur maka kita akan dapat adzab (siksaan stadium tinggi). Diazdab karena syirik, tidak yakin gedung karena Allah, kemudian karena maksiyat, maka jangan sampai asrama ini kalian gunakan untuk bermaksiyat,” katanya.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Imaam juga mengajak para santri untuk menghidupkan asram dengan tadarus Al-Qur’an sebagai wujud syukur kepada Allah.

“Mudah-mudahan asrama ini menjadi tempat untuk mencetak ulama yang hafal Al-Qur’an, ahli tafsir dan dapat mengamalkannya. Jangan sia-siakan kepercayaan Imaam. Nikmatnya Al-Quran, syukurnya dengan tahaduts/ tadarus quran,” ujarnya.

Sementara Kepala Pembangunan Asrama, Ruswan Syukur kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan asrama ini sudah dilengkapi fasilitas lemari dan kamar mandi di setiap ruangannya.

 “Kita sudah sediakan lemari, juga kamar mandi masing-masing ruangan, istilahnya All in lah, dan biaya yang dikeluarkan sebesar 443 juta rupiah, kalau tiga tingkat diperlukan sebesar 998 juta rupiah,” katanya.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Tiga ruangan asrama yang siap menampung sekitar 54 santri ini dirancang untuk dapat dibangun tiga tingkat.

Dia juga mengharapakan peran alumni ponpes Al-Fatah untuk ikut andil dalam pembangunan asrama bagi santri tahfidz dan halaqoh diniyyah yang selama ini ditampung di rumah Muhsinin yang dengan ikhlas memberikan izin rumahnya untuk dipakai sebagai asrama sementara.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada asrama bagi para santri Tahfidz dan Halaqoh, namun kami berharap para alumni bisa ikut berperan dalam pembangunan fisik sarana dan prasarana bagi santri ponpes yang sudah meluluskan sekitar 2.000 alumni ini,” ujarnya.(L/ism/K08-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda