London, 4 Rajab 1438/ 2 April 2017 (MINA) – Jaringan Informasi Keamanan Pangan (FSIN) melaporkan, pangan/">krisis pangan global memburuk secara signifikan pada tahun 2016 dan kondisi tampak makin memburuk pada tahun ini di beberapa daerah dengan peningkatan ancaman kelaparan.
“Ada risiko tinggi kelaparan di beberapa daerah di kawasan utara-timur, Nigeria, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman akibat konflik bersenjata, kekeringan dan runtuhnya ekonomi makro,” kata FSIN sebagaimana laporan yang dikeluarkannya pekan ini, yang diberitakan IINA dan dikutip MINA, Ahad (2/4).
FSIN, yang turut disponsori oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Institut Internasional Penelitiaan Kebijakan Pangan (IFPRI), mengatakan permintaan untuk bantuan kemanusiaan di empat negara itu ditingkatkan.
FSIN mengatakan, sebanyak 108 juta orang dilaporkan akan menghadapi tingkat krisis kerawanan pangan atau lebih buruk pada tahun 2016, meningkat drastis dari jumlah tahun sebelumnya hampir 80 juta.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Menurut Reuters, jaringan menggunakan skala lima tahap dengan tingkat ketiga diklasifikasikan sebagai krisis, keempat sebagai darurat dan kelima sebagai kelaparan atau bencana.
“Pada 2017, luas kerawanan pangan cenderung bertahan di Irak, Suriah (termasuk di antara pengungsi di negara tetangga), Malawi dan Zimbabwe,” kata laporan itu. (T/R01/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun