Srinagar, 12 Syawwal 1438/6 Juli 2017 (MINA) – Kepolisian India pada hari Rabu (5/7/2017) menyatakan melarang dilakukannya demonstrasi apapun untuk memperingati setahun kematian komandan militan Hizbul Mujahideen Kashmir, Burhan Wani.
Kepemimpinan Perlawanan Bersama (JRL) Kashmir telah mengeluarkan program protes selama sepekan untuk memperingati kematian Burhan pada 8 Juli.
Inspektur Jenderal Polisi Muneer Ahmad Khan mengatakan, polisi tidak akan membiarkan batu dilempar untuk memastikan bahwa perdamaian, hukum dan ketertiban dipelihara mulai 7 Juli dan seterusnya.
Demonstrasi warga Kashmir sering kali berujung bentrokan dengan aparat keamanan. Para demonstran selalu menggunakan batu melawan tentara dan polisi India.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pertemuan massa dan aksi demonstrasi akan menjadi perhatian utama badan keamanan dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran perdamaian di manapun.
“Ada kemungkinan, jika pelanggaran undang-undang dan ketertiban pada 8 Juli dikelola dengan sukses, ini bisa menjadi tren di tahun-tahun mendatang,” kata seorang sumber kepolisian Kashmir kepada Greater Kashmir yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Burhan Wani (22) dianggap sebagai potret militansi zaman baru di Kashmir. Kematiannya oleh polisi di Anantnag pada 8 Juli tahun lalu, telah memicu pemberontakan rakyat Kashmir selama enam bulan yang menyebabkan sedikitnya 96 warga sipil tewas di tangan pasukan India. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)