New Delhi, MINA – Ormas Islam terkemuka di India The All India Majalis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM) mempertanyakan PM Narendra Modi yang menerapkan “standar ganda” atas pembatasan Idul Adha.
AIMIM menyebutkan, Modi kemungkinan akan mengunjungi perayaan Ayodhya pada 5 Agustus untuk upacara Bhoomi Poojan di kuil Ram. Sementara pembukaan masjid untuk perayaan Idul Adha tidak diperbolehkan. India Today melaporkan Kamis (23/7).
Imtiyaz Jaleel, salah seorang pengurus AIMIM, yang juga anggota parlemen dari Partai Aurangabad di Maharashtra, mengatakan, “Apakah kondisi yang ditetapkan hanya untuk orang biasa dan bukan untuk perdana menteri? Mengapa PM melakukan perayaan Bhoomi Pujan pada 5 Agustus?”
Juru bicara pemerintah mengatakan, jarak sosial akan diterapkan. Namun Jaleel juga mengatakan, ”Bahkan saya perlu memberi tahu mereka, kami juga akan menerapkan jarak sosial. Izinkan kami untuk juga merayakan Idul Adha.”
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Melakukan perayaan di Ayodhya tidak apa-apa, tetapi jika kita pergi ke masjid lingkungan kita, itu tidak diperbolehkan? Keadilan macam apa ini? ” ujar Jaleel.
“Apakah ada kesepakatan antara Corona dengan Modi bahwa virus itu tidak akan datang pada 5 Agustus?” lanjutnya menyindir.
Pekan lalu, pemerintah mengeluarkan pedoman untuk perayaan Idul Adha dalam situasi pandemi saat ini.
Pemerintah negara bagian telah mengimbau kepada orang-orang untuk melaksanakan dhalat Idul Adha di rumah masing-masing. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)