Jakarta, MINA – Pemangku kepentingan di Indonesia didorong untuk menerapkan standar global dalam pengembangan laboratorium kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Langkah ini mengikuti contoh dari negara-negara maju yang sudah sukses mengembangkan investasi teknologi AI.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi inovator dan inventor di bidang ini.
“Saya mendorong seluruh ekosistem digital di Indonesia untuk melakukan benchmark terhadap best practice pengembangan AI Lab dari berbagai belahan dunia, agar kita bisa menegakkan kemandirian bangsa melalui inovasi,” ujar Budi Arie seperti dikutip dari laman Infopublik.id, Sabtu (28/9).
Menkominfo menyebutkan, Indonesia dapat belajar dari beberapa universitas ternama di dunia dalam hal pengelolaan AI Lab, seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), National University of Singapore (NUS), dan Universitas Oxford.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Kita bisa mengambil pelajaran dari Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) di MIT, Amerika Serikat, yang fokus meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi dan riset AI. CSAIL juga memfasilitasi kerja sama dengan industri melalui beragam topik riset,” jelasnya.
Selain MIT, National University of Singapore memiliki NUS AI Lab yang mendukung riset, edukasi, dan kolaborasi dengan industri, dengan fokus pada Machine Learning, Natural Language Processing (NLP), Embodied AI, Interactive AI, dan Trustworthy AI.
Menkominfo juga menyoroti Oxford Robotics Institute Applied AI Lab di Universitas Oxford yang berfokus pada solusi teknologi melalui robotika dan AI. Laboratorium ini mendorong transfer pengetahuan global di bidang penelitian medis, komputasi, transportasi, dan prostetik.
“Ketiga laboratorium ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat mempercepat inovasi dan mendorong kolaborasi global,” tambahnya. []
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Mi’raj News Agency (MINA)