Indonesia Minta Inggris Pastikan Kelancaran Distribusi Vaksin Covid-19

Jakarta, MINA – Menlu RI, Retno L.P. Marsudi menghadiri ASEAN-UK Open Ended Troika Dialogue yang dilakukan secara virtual pada Kamis (8/4). Dalam pertemuan, Menlu RI sampaikan pentingnya upaya bersama untuk dapat atasi pandemi, termasuk kerjasama dengan Inggris.

“Kita harus terus mengamankan akses dan distribusi vaksin yang setara. Sebagai negara produsen vaksin, Inggris memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran distribusi dan suplai vaksin untuk semua negara. Dalam jangka panjang, kita harus terus menyuarakan multilateralisme vaksin dan membangun ketahanan kesehatan regional dan global,” tegas Menlu RI dalam pertemuan tersebut.

Saat ini, lanjut Menlu, baru tersedia 16,8 juta dosis vaksin untuk 600 juta penduduk ASEAN, atau hanya tiga persen. Masih banyak yang harus dilakukan negara ASEAN untuk atasi pandemi.

Dalam pertemuan yang dihadiri Menlu Inggris, Dominic Raab, dan Menlu serta pejabat tinggi dari negara-negara anggota ASEAN, Retno juga mendorong kerja sama Inggris dengan ASEAN di berbagai bidang, termasuk pemulihan ekonomi dan perubahan iklim.

Dari sisi ekonomi, terdapat potensi kerja sama sangat besar antara ASEAN dan Inggris. Total nilai perdagangan antara keduanya di tahun 2019 adalah USD 52 miliar, lebih besar dari perdagangan Inggris dengan Jepang, India, atau Korsel. Inggris juga menjadi investor terbesar ketiga di ASEAN dari Eropa.

​“Angka-angka ini menunjukkan adanya peluang bagi ASEAN dan Inggris untuk meningkatkan upaya menuju pemulihan. Guna mencapai hal ini, kita juga harus mengatasi hambatan perdagangan antara negara-negara ASEAN dengan Inggris, misalnya melalui program fasilitasi perdagangan,” kata Menlu Retno.

Ke depan, imbuhnya, kerja sama itu dapat diperluas mencakup area-area lain yang menjadi kepentingan bersama, seperti ekonomi digital, layanan keuangan, dan energi baru dan terbarukan.

Terkait situasi di Myanmar, Menlu RI menekankan kembali, kekerasan harus dihentikan untuk mencegah terus berjatuhannya korban dan demokrasi harus ditegakkan kembali. ASEAN harus menjadi kawasan yang aman, stabil, dan damai.

“Saya dengan jelas sampaikan bahwa ASEAN hanya ingin mengulurkan bantuan untuk mengatasi situasi di Myanmar. Hanya dengan begitu, kita sebagai keluarga dapat mencapai kemakmuran bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Menlu Inggris memandang ASEAN sebagai mitra penting dan menyambut baik usulan kerja sama dari ASEAN di bidang maritim, lingkungan, pemulihan ekonomi, dan digitalisasi. Inggris selaku ketua G7 tahun ini mengharapkan dukungan ASEAN dan mengundang kehadiran Sekjen ASEAN dan Brunei.

Terkait Myanmar, Raab juga sampaikan keprihatinan akan meningkatnya kekerasan dan mengakui peran khusus ASEAN dalam menyelesaikan masalah ini.

Pertemuan telah menghasilkan Chairman’s Press Release on the ASEAN-United Kingdom Open-Ended Troika Meeting yang memuat komitmen kerja sama dalam membangun science-based green recovery dan pendanaan terkait ekonomi hijau. Untuk melanjutkan kerja sama dalam pemulihan ekonomi dengan melibatkan pelaku bisnis dari kedua pihak.

Pertemuan ASEAN-UK Open-Ended Troika Dialogue diinisiasi oleh Brunei selaku Ketua ASEAN saat ini. Troika terdiri dari Brunei, Sekjen ASEAN, dan Kamboja selaku Ketua ASEAN tahun depan. (R/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.