Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Mulai Masuki Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 2 November 2025 - 05:37 WIB

Ahad, 2 November 2025 - 05:37 WIB

26 Views

Hujan deras di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (1/11/25). (Foto. MINANEWS/Gunawan)

Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia telah mulai memasuki puncak musim hujan sejak awal November, sehingga masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers bertajuk Kesiapsiagaan Menghadapi Puncak Musim Hujan yang digelar secara daring, Sabtu (1/11).

Dwikorita mengatakan, puncak musim hujan tahun ini dimulai pada November dan akan berlangsung hingga Februari 2026.

“Musim hujan sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Ada daerah yang memulainya pada September, Oktober, dan ada pula yang memasuki musim hujan pada November. Namun saat ini, kita mulai memasuki puncak musim hujan yang pertama,” ujarnya.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Tanda Ilmu Manfaat Jika Mampu Memberikan Solusi

Ia menjelaskan, secara tidak langsung bahwa pola cuaca pada periode ini umumnya ditandai dengan panas pada pagi hingga siang hari, disusul hujan intensitas sedang hingga lebat pada sore hingga malam. Kondisi tersebut terutama terjadi di wilayah Jawa bagian Barat dan Tengah, termasuk Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian Yogyakarta.

Selain Jawa, BMKG mencatat potensi cuaca ekstrem juga terpantau di beberapa wilayah lainnya seperti Sulawesi Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Bali, dan Kepulauan Riau.

“Di sejumlah lokasi, curah hujan harian mencapai 80 hingga 150 milimeter per hari atau tergolong hujan lebat hingga sangat lebat. Ini menandakan kondisi atmosfer yang labil dan kaya uap air, dengan pembentukan awan hujan dominan pada sore hingga malam akibat konveksi lokal,” jelasnya.

Berdasarkan pembaruan data Zona Musim (ZOM), Dwikorita mengungkapkan bahwa pada dasarian ketiga Oktober, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim telah memasuki musim hujan. Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah, DIY, serta wilayah timur Jawa Timur dan sebagian Bali.

Baca Juga: Calon Jamaah Haji Garut Protes Pengurangan Kuota Haji di Wilayahnya

Musim hujan juga telah meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, wilayah utara Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian Papua.

“Puncak musim hujan diprediksi berlangsung sejak November 2025 hingga Februari 2026, sesuai dengan proyeksi BMKG sebelumnya,” tambahnya.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang dapat menyertai puncak musim hujan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof El-Awaisi: Pembebas Al-Aqsa Gemar Shalat Tahajud

Rekomendasi untuk Anda