Jakarta, 11 Rajab 1435/10 Mei 2014 (MINA) – Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Yayasan Produk Halal Indonesia (YPHI) Desliana Dipi mengatakan, Indonesia pasti bisa menjadi pusat halal dunia jika seluruh elemen bangsa mau bersama-sama meningkatkan produk halal ini.
“Jika kita memiliki niat dan kesungguhan, yakin dan optimis, ” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela acara penandatanganan kesepakatan kerjasama antara YPHI dan MINA di Jakarta, Sabtu.
“Indonesia berpeluang besar jadi pusat halal dunia karena memiliki jumlah penduduk muslim paling banyak, memiliki kekayaan nabati sangat tinggi, dan juga kaya Sumber Daya Alam, ” tuturnya.
Seharusnya, lanjut Desliana, Indonesia lebih mempunyai peluang dari segi ekonomi dan bisa meningkatkan produk halal dan ekspor ke negara lain dan ini membuka peluang besar dan sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Ini merupakan tantangan dan tugas kita bersama kedepannya dan kami juga tidak bisa sendiri dalam sosialisasi untuk meningkatkan produk halal di Indonesia tanpa bantuan dari lembaga-lembaga khususnya pemerintah dan media saling mendukung dan bekerjasama” tambahnya.
Ia menjelaskan, saat ini Indonesia masih kurang dan banyak tertinggal dari sisi produk halal dibandingkan negara lainnya, mereka sudah merasakan manfaat menggunakan produk halal tersebut dari segi ekonomi dan kesehatan sangat menguntungkan.
“Saat ini kami YPHI (Yayasan Produk Halal Indonesia) sudah sosialisasi dan bekerjasama ke berbagai negara terutama Malaysia, Thailand, Vietnam, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, dan Jepang antusias dan respon mereka sangat bagus sekali terutama Thailand dengan negara mayoritas non muslim,” kata staf pengembangan bisnis perusahaan Alwyni itu.
“Yang membuat kita bersemangat melihat antisipasi dari masyarakat Thailand walaupun Thailand bukan negara muslim namun kerjasama antara pemerintah dan masyarakat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap produk halal ini, mereka memandang produk halal ini dari segi ekonomi dan kesehatan,” tambahnya.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
“Kita lihat ke negara Malaysia, program produk halal didukung pemerintahnya, kerjasamanya sangat bagus dan anak-anak sejak dini sudah dikenalkan produk halal,” jelasnya.
Ia menghimbau agar segenap elemen bangsa merapatkan barisan melalui jalinan kerjasama antara lembaga terkait, baik lembaga nasional dan internasional, diharapkan juga dukungan pemerintah, begitu pula, kesadaran masyarakat harus lebih ditingkatkan mulai dari diri sendiri, keluarga kerabat, dan semakin luas lagi.
“Kita juga harus bekerjasama dengan produsen dan mengubah pola pikir mereka, tidak hanya berfikir pada keuntungan saja, dan tidak berpandangan, tanpa sertifikasi halalpun produknya masih laku, ” ujarnya.
Ia juga mengharapkan Indonesia bisa terus tetap optimis jangan mau ketinggalan dan kalah dengan negara lain dan selanjutnya bisa menjadi pusat halal dunia. (L/P010/EO2)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)