Labuan Bajo, MINA – Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia siap berbicara dengan junta dan seluruh stakeholders di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan.
Menurutnya, Five-point Consensus yang sudah disepakati memandatkan ASEAN harus melakukan pendekatan dengan semua stakeholders.
“Dan yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5).
Sehingga Jokowi menyampaikan dalam KTT ASEAN ke-42 yang baru saja selesai, kesatuan ASEAN sangat penting. Tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN.
“Saya yakin, tidak satupun negara ASEAN menginginkan hal tersebut. Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar,” tegasnya.
Sejak Junta melakukan kudeta pada 2019 lalu, ASEAN sepakat hanya mengundang perwakilan non politik Myanmar untuk menghadiri setiap pertemuan ASEAN.
Indonesia, sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun ini juga sudah melakukan dialog dan pendekatan dengan berbagai pihak untuk membantu Myanmar mewujudkan perdamaian. (R/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar