Nusa Dua, MINA – Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dihelat pada tahun 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali.
Dalam persiapannya, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) giat melakukan persiapan yang ketat dengan mengutamakan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja dalam pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (1/10), menjelaskan, kegiatan GPDRR tahun 2022 mendatang diharapkan membantu pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di Bali paska COVID-19.
“Tahun 2022 pasti kita berharap dan berusaha pandemi COVID-19 dapat kita kendalikan serta Indonesia bisa lebih aman. Melalui kegiatan GPDRR ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di Bali paska COVID-19 dalam sisi pariwisata,” kata Wisnu.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pada pertemuan tersebut, Wisnu juga mengungkapkan bahwa pemilihan Nusa Dua sebagai tempat penyelenggaraan GPDRR karena Nusa Dua merupakan kawasan yang memiliki sertifikat aman bencana dan operation center sehingga dikenal sebagai kawasan pariwisata yang aman bencana.
Kegiatan yang akan diselenggarakan pada 23-28 Mei 2022 ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas dan protokol kesehatan yang mampu mengakomodir adanya penanganan COVID-19. Tidak hanya itu, rencana tanggap bencana juga dilakukan seperti rencana evakuasi maupun simulasi tsunami dan gempa bumi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub-direktorat Kemanusiaan, Direktorat HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Febrian Irawati Mamesah, turut mengungkapkan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk meninjau infrastruktur dan sarana prasarana yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan dengan skala besar dan internasional seperti GPDRR.
Selain itu, Ira juga menjelaskan bahwa kegiatan GPDRR ini juga dilihat kebutuhan host country dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sehingga tidak hanya menunjukan bahwa Indonesia mampu dalam penanggulangan bencana saja tetapi juga untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kegiatan GPDRR ini tidak hanya menunjukan bahwa Indonesia memang mampu dalam penanggulangan bencana, tetapi juga menjadi ruang promosi pariwisata Indonesia di mata dunia,” tambah Ira.
Pada persiapannya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) turut memfasilitasi Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan internasional yang bekerja sama dengan TNI dan Polri dan telah melewati penilaian penyelenggaraan acara internasional sehingga diharapkan persiapan penyelenggaraan kegiatan GPDRR dapat terus dilakukan dengan baik dan aman.
Selain itu, kegiatan pertemuan dilanjutkan dengan peninjauan BNDCC sebagai tempat kegiatan penyelenggaraan GPDRR dengan pemeriksaan ruang pertemuan, ruang kerja delegasi, akses transportasi dan sebagainya.
Pada penyelenggaraannya, beragam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) turut berpartisiasi dalam mendukung kegiatan GPDRR sekaligus memperkenalkan produk serta aktivitas pariwisata yang ada di Bali.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Adapun GPDRR adalah forum multi-pemangku kepentingan dua tahunan yang dibentuk oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam pengurangan risiko bencana (PRB) serta merupakan platform terbesar di dunia untuk penanggulangan bencana dalam upaya meningkatkan PRB di dunia dengan saling bekerja sama dan berkoordinasi.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang ini diperkirakan akan dihadiri oleh perwakilan delegasi 193 negara yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, lembaga non pemerintah, akademisi, sektor wisata dan media. (T/R2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng