Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDUSTRI PARIWISATA PENYUMBANG DEVISA TERBESAR SETELAH MIGAS

Rendi Setiawan - Senin, 5 Oktober 2015 - 16:33 WIB

Senin, 5 Oktober 2015 - 16:33 WIB

731 Views

Pariwisata di SUmatera Barat. (Foto: google)
<a href=

Pariwisata di SUmatera Barat. (Foto: google)" width="259" height="194" /> Pariwisata di SUmatera Barat. (Foto: google)

Padang, 19 Dzulhijjah 1436/5 Oktober 2015 (MINA) – Industri pariwisata merupakan komoditas yang produktif dan dipandang punya peranan penting dalam pembangunan nasional. Karenanya tidak mengherankan apabila Indonesia saat ini sedang gencar memajukan industri pariwisata. Sektor ini dijadikan sebagai penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas.

“Sumatera Barat banyak mempunyai potensi pariwisata yang bagus. Ini yang harus dikembangkan dan harus mendapat dukungan dari pemerintah pusat,” kata Anggota Komisi X DPR RI Elviana saat melakukan kunjungan kerja ke Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat, beberapa waktu lalu, demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam mengembangkan pariwisata di Sumatea Barat, kata Elviana, tentu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur terutama akses jalan, penerangan jalan, tempat parkir, wc umum dan lain-lain sebagai penunjang pariwisata.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa yang menjadi harapan pemerintah pusat dalam pengembangan kepariwisataan di daerah adalah untuk meningkatkan pendapatan devisa negara khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan industri-industri penunjang dan industri-industri sampingan lainnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Haris Almansari mengatakan pengajuan proposal oleh Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan ke pemerintah pusat melalui Komisi X DPR RI akan diperjuangkan semaksimal mungkin. Nilai proposal yang diajukan sebesar Rp2 miliar untuk promosi akan dikordinasikan ke Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif.

“Sekarang ada pengajuan proposal untuk promosi dari pemkab Pesisir Selatan. Komisi X akan men-support dan akan memperjuangkannya secara maksimal,” tegasnya.

Ia menambahkan, Kawasan Wisata Mandeh akan menjadi kajian bagi DPR RI khususnya Komisi X untuk dikembangkan. Potensi wisata yang dimiliki kawasan ini sangat besar namun membutuhkan perhatian serius.

Jika sudah berjalan dengan baik, maka pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Sumatra Barat akan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) lebih besar dan menjanjikan, karena kondisi alam, kondisi masyarakat yang mejemuk dan objek wisata Sumatra Barat sangat mendukung untuk dijadikan industri pariwisata daerah, regional bahkan internasional. (T/P011/R02)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional